Beberapa hari yang lalu, aku dan Ugga (manusia ini belum aku ceritakan sebelumnya. Tidak terlalu penting sih) pergi ke Yogyakarta. Bertualang mencari buku di toko buku favorit kami. Yang terletak di sebelah taman pintar, di daerah bernama Shopping Centre. Toko buku itu adalah toko buku BANGKIT. Kita telah mengenal Mas Antok, penjaga tokonya sejak SMA dulu. Baik sekali orangnya. Sambutan hangat selalu ia berikan pada kita saat berkunjung kesana. Ibu pemilik tokonya juga ramah. Dan yang paling membuat kita sering berkunjung kesana juga karena potongan harganya. Ya akhirnya kita mendapat buku yang kita inginkan.
Di Yogyakarta aku menginap di rumah kakek nenek. Sudah lama aku tak kesana. Bertanya kabar. Atau sekedar menegur sapa. Maklum sekarang rumah kami jauh dari Yogyakarta. Jadi aku sempatkan sehari untuk mengunjungi mereka. Mumpung masih di ‘Jawa’. Nah, aku sempatkan pula berkunjung ke toko buku. Setelah di rumah Kakek Nenekku aku mengunjungi rumah Pakdhe. Ya dengan niat yang sama, bersilaturahmi. Jadilah kita menikmati buka dan sahur gratis. Hehe..
Nah tadi hanyalah prolog dari inti cerita yang ingin kuutarakan. Sepulang dari Yogya, aku menuju ke SBBS. Kembali lagi. Sesampai di sana, dan baru sampai, kita (aku dan Ugga) langsung diajak pak Eko menemani anak-anak kelas 7 ke Solo Square untuk berbuka di KFC. Kami sontak senang sekali dong. Hehe. Selain dapat buka gratis kita dapat lebih mengenal adik-adik yang baru masuk ke SBBS ini. Menjaga mereka seperti yang abi-abi (baca: pembina asrama) lakukan terhadap kita dulu selama di SBBS. Perjalanan pun di mulai. Pukul 16.15 dengan pakaian seadanya dan bermodal PD. Dengan mengucap bismillah tentunya.
Di dalam bus, aku berkenalan dengan tiap anak. Menyalami mereka menanyakan nama dan asal mereka. Persis seperti yang abi-abi dulu lakukan. Alhamdulillah kehadiran kami diantara mereka disambut hangat dan bersahabat. Menyenangkan sekali adik-adik kelas 7 yang masih imut-imut dan berwajah innocent ini. Maka aku berniat untuk menjaga mereka dan berusaha sebaik mungkin menjadi teladan yang benar bagi mereka.
Segera setelah tiba di SoloSquare kita menuju ke TKP. Sudah kuduga yang namanya anak kecil, mereka berlari riang ramai menjadi pusat perhatian orang sekitar. Aku hanya tersenyum dan menggiring mereka agar tertib berjalan. Setelah mereka duduk di tempat masing-masing, aku mengambil foto-foto mereka. Benar-benar tak bisa diam. Menyenangkan.
Adzan magrib berkumandang, setelah Naga, ketua kelas 7 memimpin doa kita semua menyantap dengan nikmat ayam dengan resep special KFC itu. Dengan lahap mereka makan. Makanku pun makin tambah bernafsu melihat mereka bahagia.
Sholat magrib kami lakukan di sebuah mushola kecil milik mall yang terletak terpencil di sudut basement. Miris sekali. Dengan mall yang begitu megah seperti ini, mushollanya tampak sekali kurang diperhatikan. Kecil, sempit, pengap, laki dan perempuan dipisah, jauh dari kata indah apalagi suci. Resiko menyentuh lawan jenis pun besar. Bahkan saat mengantri wudhu kita bisa bertatap muka dengan jarak pandang hanya 30 cm. Semoga sholat kami diterima.
Pak Eko berpesan kepadaku dan Ugga untuk menjaga mereka selama berada di mall dan kembali pada pukul 8 tepat. Perintah kami terima dan siap kami laksanakan. Perjuangan sesungguhnya menjadi abi pun dimulai disini.
Mereka semua berpencar. Mereka bilang ingin ke toko buku, ke time zone, dan ada yang masih bingung entah mau kemana begitu pula denganku. Aku putuskan untuk menunggu mereka di Gramedia. Membaca buku gratis walau harus dibayar dengan pegal di kaki karena pihak toko gramedia tidak menyediakan kursi untuk pembeli. Atau boleh dibilang mereka sudah tahu taktik kita. yang berkunjung ke gramedia sekedar untuk membaca gratis. Hal itu memang nyata. Aku melihat ada rombongan anak SMA sedang duduk di lantai, sembunyi membaca buku yang tidak di segel. Karena memang tidak ada larangan untuk tidak boleh membaca di gramedia ini. Di gramedia yang lain pun demikian. Maka, beruntunglah si pembaca cepat. Tak perlu biaya untuk membaca buku best seller. Alias baca di tempat!
Di gramedia aku bertemu Alfan. ia satu angkatan denganku. Ternyata ia senasib, diperintah untuk menjaga adik-adik kelas. Namun, ia disuruh menjaga adik kelas 10. Lebih dewasa dan tentu mudah diatur. Aku juga bertemu dengan Hepi Abi. Dia ternyata alumni Semesta yang baru saja lulus S1 di METU (Middle East Technical University). Super! Dia sepertinya termasuk angkatan pertama yang lulus kuliah di Turki. Aku ingin sekali menyusulnya. Berkuliah di METU pula. Dan lulus dengan IP yang baik. aamiin. Aku masih menunggu pengumuman jurusan. Mohon doanya kawan.
Sudah hampir pukul 8, dan mereka belum juga lengkap. Mereka ber 25. Whew, apakah aku harus ke resepsionis dan mengumumkan anak-anak rombongan dari SBBS segera berkumpul untuk kembali pulang? Tak perlu kurasa. Jadi aku putuskan menunggu. Apakah mereka dapat mengemban tanggung jawab itu? Meski mereka masih kelas 7, mereka harus tahu yang namanya tanggung jawab. Tadi sebelum mereka pergi, aku sudah berpesan pada mereka agar berkumpul tepat waktu. Pukul 8 tepat kita berangkat.
Satu per satu dari mereka berdatangan. Sudah kuduga, aku sudah percaya pada mereka. Dan mereka datang tepat waktu! Segera setelah lengkap kita bergegas pulang. Naik bus yang sama. Berdesak-desakan di dalam. Meski lelah, tampak keceriaan di wajah mereka. kutanyai satu per satu apa saja yang mereka lakukan di SoloSquare. Aku bersyukur bisa lebih dekat dengan mereka, meski hanya sebentar, karena aku harus kuliah. Namun, akan kusimpan ini sebagai pengalaman berharga dalam hidupku. Aku tak mengharap mereka ingat denganku, tapi aku pasti akan mengingat mereka. suatu saat pasti kita akan bertemu. Dan mereka pasti sudah tumbuh lebih dewasa. Waktu yang akan mempertemukan kita. Semoga opsi kehidupan kami bersinggungan.
0 comments:
Posting Komentar