Sabtu, 11 Agustus 2012

Lahir Menangis, Mati Tersenyum

Alhamdulillah...aku mendapat pencerahan melalui sebuah intermezzo yang dilakukan oleh pembaca tromol (baca: takmir masjid) yang sebenarnya sudah pernah ku dengar, namun karena pembawaan beliau menarik dan penuh senyum, hal itu menjadi sesuatu yang baru bagiku. Membuka kembali pintu hati ini. Begini yang diceritakan beliau. Bismillah...

"Apa bedanya bayi yang lahir dan orang yang meninggal dunia?", tanya beliau. Apa hayoo kira2? Ada yang bisa menjawab?

"Sudah jelas bedanya. Bayi jika lahir orang-orang disekitarnya akan tersenyum bahagia, namun bayi itu justru menangis, bukan?", jawab beliau sendiri. Aku ber-"hmmm" mengangguk-angguk, sambil tersenyum berusaha menebak lanjutan kalimat beliau.

"Sedangkan orang yang meninggal atau mati seharusnya di tangisi oleh orang sekitar. Dan alangkah beruntungnya jika orang yang meninggal tersebut dalam keadaan tersenyum bahagia", lanjut beliau.

Dari intermezzo di atas bukankah kita bisa mengambil hikmah darinya? Pertama, selama kita hidup ini jadilah orang yang baik dan berguna bagi orang banyak. Karena banyak dari orang-orang di sekitar kita terutama ibu-bapak kita yang bahagia saat kita dilahirkan. Artinya, buatlah mereka bahagia pula dengan perilaku kita selama ini. Buatlah senyuman merekah di setiap orang yang melihat hasil perbuatan kita.

Kedua, manfaatkanlah setiap waktu dan usia yang diberikan Allah kepada kita untuk beribadah pada-Nya. Baik ibadah individu dan ibadah secara sosial. Kalian tahu pasti definisiku.

Bukankah itu semua harapan kita, menjadi seorang muslim sejati yang dicintai dan dirindukan kehadirannya oleh banyak orang? Dan pada saat kita berpisah dari mereka atau meninggal, mereka semua sedih dan terus akan mengenang amal baik kita terhadap mereka. Sehingga di akhir hayat nanti kita menjemput ajal dengan senyum bahagia. Karena rindu akan perjumpaan dengan-Nya. Subhanallah...

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah SAW. bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Thabrani dan Daruquthni)


0 comments:

Posting Komentar