Kawan, semalam aku mendengarkan lagi kultum. Dan menurutku ustadz yang menyampaikan kultum tersebut berhasil menyihir para jamaah dengan keindahan tutur bahasanya. Pembawaannya tenang. Santai, tidak terburu-buru. Penekanan pada tiap kata tepat. Membuat melek mata yang mengantuk. Menghadirkan pemahaman yang dalam akan apa yang dituturkannya. Aku ingin menceritakan kembali, berbagi ilmu yang sedikit ini, pada kalian wahai kawanku.Bismillah..
Tahukah kalian apakah keberkahan itu? Apakah itu sama dengan kebahagiaan? Kebahagiaan apakah yang dimaksud? Keberkahan tak harus datang dari suatu yang banyak. Karena meskipun suatu hal itu kecil atau sedikit, namun di dalamnya terdapat kebaikan atau manfaat yang banyak, itulah berkah. Kita ambil contohnya yuk! :D
Ilmu yang banyak jika hanya dipendam, tidak ingin berbagi atau malah dibuat untuk kemaksiatan bukanlah ilmu yang berkah. Mungkin sang pemilik itu bahagia akan ilmu yang dimilikinya. bangga akan segudang prestasi yang diraihnya. Terbuai akan bertubi-tubi pujian yang dialamatkan padanya. Namun, apakah Allah ridha akan ilmunya itu? Tidak. Berbeda dengan orang yang hanya sedikit ilmunya, namun dirasa bermanfaat dalam kehidupannya dan ia berniat untuk berbagi dengan orang lain, untuk kebaikan orang lain tentunya. Itulah ilmu yang berkah. Bayangkan jika punya ilmu banyak, berkah pula. Subhanallah. Contoh lainnya...
Harta yang melimpah yang hanya digunakan untuk kepuasan duniawi saja bahkan untuk kemaksiatan takkan bernilai berkah. Bahkan bisa menimbulkan musibah. Kalo begitu mending punya uang sedikit namun kita sumbangkan ikhlas untuk kebaikan orang lain dan agama, tentunya mengandung kebaikan yang luar biasa besar. Apalagi kalau kita punya harta melimpah dan rajin berinfaq, bershodaqoh, terus dizakati. MasyaAllah...
Ingatkah kalian pada ayat ini???
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Baqarah [2]: 245)
dan renungi ini juga
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 261)
Subhanallah, super luar biasa bukan???
Mencari keberkahan sebenarnya tak perlu langsung yang gedhe-gedhe, bukan? Mulai dari yang kecil namun berbuah kebaikan yang banyak saja sudah bisa dibilang sesuatu yang berkah.. Semoga diri saya pada khususnya dan kawan-kawan para pembaca yang dirahmati Allah selalu termotivasi untuk melakukan hal yang kecil namun bernilai kebaikan yang besar. Agar kita tak beralasan bahwa menunaikan sunnah Rasul itu susah. Padahal menjawab orang bersin saja sudah menunaikan sunnah rasul.
Bahkan, setetes air yang membasahi bumi akan lebih berkah dibandingkan berton-ton air (Tsunami) yang mengamuk menghancurkan kota... [hanya perumpamaanku saja.. hehe]
Ya, sebenarnya baru sepenggalan isi kutbah ustadz keren tersebut. Semoga bermanfaat. Oh ya satu ayat lagi sebagai penutup.
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya"
"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya"
(QS. Al-Zalzalah 7-8)
Wallahu'alam bish sawab...
0 comments:
Posting Komentar