Rabu, 27 Juni 2012

Hai Manis.... :3

Hai manis...
Apakah dirimu kesepian?
Tampak sekali banyak letih di matamu...
Lelah hadapi kerasnya kehidupan..
Terombang-ambing dengan gejolak emosi ..
Kadang kehilangan arah...
tak tahu harus menuju...


Hai manis...
Ingin sekali aku bawa dirimu...
Merawatmu dengan kasih sayang
Mencintaimu dengan sepenuh hati..
Tapi apakah kau mau?
Karena ku yakin kau bisa..
Hibur hatiku yang sering kelabu..
Menghiasi hariku dengan suara merdumu..
Yang manja, namun penuh ketulusan...

Hai manis...
Kerlingan matamu,
membuat damai jiwaku...
Oh, bahagia sekali diriku..
Jika kau dapat tinggal denganku..
Melalui waktu bersama,
di saat tersenyum ataupun menangis...

Ya Allah Ya Rahim,
sang Pencipta rasa sayang..
Betapa baiknya Engkau
hadirkan rasa penyayang di hati setiap insan...
Sehingga kita saling menyayangi..
Kepada semua makhluk hidup di bumi ini...


Hai manis...
Mengapa kau tampak murung?
Janganlah dirimu bersedih ..
Aku tak tega melihatmu begitu...
Sabar dan tunggulah diriku..
Hingga saatnya tiba..
Aku datang kepadamu..
Membawa...sebuah...
.....
.....
.....










IKAN TONGKOL

Ahaha~ :D

*meong....


Masih segar....

Read More......

Kirab Dwi Abad Pakualam

K Kebudayaan di Indonesia memang diakui amat banyak. Beragam, berjuta warna dari Sabang sampai Merauke. Namun, kerap kali kebudayaan2 tersebut ditinggalkan oleh generasi-generasi mudanya. Patut disayangkan. 
Nah, kemarin hari minggu, 24 juni 2012, kebetulan aku sedang berkunjung ke rumah kakek nenek di Yogyakarta. Kira pukul 3 sore, seusai sholat di masjid aku melihat banyak orang sedang berada di pinggir jalan. Tampaknya mereka sedang menunggu sesuatu. Tapi apakah itu? 

Aku segera ke rumah dan menanyakan hal tersebut pada kakekku, ternyata ada acara Kirab Dwi Abad Pakualam. Acara itu diadakan untuk memeringati 200 tahun kadipaten pakualaman 1812-2012. Acara tersebut diisi dengan pameran kebudayaan Yogyakarta, baik nyanyian, tarian, permainan musik. Kostumnya tentu dengan kostum asli daerah Yogya yang bernilai seni tinggi. Meriah sekali acaranya. :D
 Pesertanya sepertinya dari langgar-langgar seni se Yogyakarta. Mungkin ada hampir 30an langgar yang tampil. dan aku tebak partisipannya mencapai 1000 orang lebih.  Oh ya ada Indro Warkop juga yang ikut merayakan kirab. dia naik kuda dengan pakaian adat jawa...
Berikut ini adlah beberapa foto yang aku ambil saat acara kirab tersebut berlangsung. belum semuanya, karena baterai kameraku keburu habis. :P

Grup dari Gembira Loka




Siapa yang mau konsultasi?? Hehe


Punakawan masih eksis!

Pasukan Paskibraka. MAJU JALAAAN!!!!

Pangeran Keraton wanna be.. apa memang asli ya.. hehe

keraton's red Army



Keraton's Marching band

Keraton's March


Indro Warkop tampak gagah yaa

A cavalary

pasukan ni jalan sambil joged2 lho...

ada walinya juga... Cool.. :D

Archery.. pada bawa panah semua sih. Ijo2 lagi kayak robinHood

Itu anak orang lho, bukan monyet beneran. Hehehe

Para dewa dewi kahyayangan dan kera2nya. Mereka hiperaktif banget, apalagi mbak2 yang pake baju kuning itu

Hehe benerin gigi...

Para warga-warga biasa.. tarian mereka asyikk.. Aku juga ikut berjoged

Mana goyangannya???

Thek-thek.. pake kentongan


Perkumpulan penembang...

Marching band SD

Sumpeh lagunya lagu Cherrybelle "Love is You" MIDI version. Ngakak aku.. :D Nice2 dek..

masih kecil tapi dahsyat main musiknya

Musiknya gak kalah seru...


ada kuda lumpingnya juga... keren



Buto dan Siluman!!!!

Lonceng dikaki mereka buanyak banget. Sekali jalan langusng .. CRAANGG CRINGGG CRONGG!!!!

Para anak2 korban bencana juga ikut andil. Hiks.. :')

Semangattt!!!!


Sumprit ni perkumpulan wanita semua... "Laskar Wanita"


Permainan musiknya khas banget...


Kerenn... :3

Anoman versus Buto... Anomannya masih unyu gitu...
yah itulah sebagian dari pertunjukan yang bisa aku foto. Ah, padahal masih banyak. Ada yang adegan kesurupan segala (beneran ni.. ngeri juga), ada Rama Sinta, ada becak hias, ada marching band dari anak2 UPN Veteran, dsb... 
Ya semoga kita bisa lebih mencintai budaya kita sendiri, budaya Indonesia pada umumnya dan budaya daerah kita masing-masing pada khususnya... Kenali, Cintai dan Lestarikan!!! :D


Read More......

Minggu, 24 Juni 2012

Wahai Sang Akhwat, Tolong Jagalah Mutiaramu...

Sebenarnya aku sendiri merasa agak tak enak menulis masalah ini. Karena aku tahu hati akhwat itu sensitif, aku takut kalimat-kalimatku menyakiti perasaan akhwat-akhwat sekalian. Jadi sebelumnya saya mohon maaf jika ada kalimat yang mungkin tak berkenan di hati akhwat sekalian. Tulisan ini saya harapkan bisa jadi bahan renungan bagi akhwat untuk bisa merenungi lagi, introspeksi diri lagi agar menjadi muslimah bak bidadari di Surga kelak. Semoga bermanfaat.

Zaman sekarang ini, bukan hanya teknologi yang sudah menglobal bahkan budaya pun demikian. Tersebarnya hal tersebut bisa lewat bermacam-macam jalan. Bisa lewat radio, televisi, majalah, buletin, tabloid, koran, internet dan banyak lagi jalan. Penyebarannya tentu pesat sekali. Belum lagi didukung oleh kemajuan teknologi yang memudahkan kita dapat mengetahui banyak hal. Fenomena sekarang seperti bahasa alay, demam korea, menjamurnya film hollywood, kecanduan FB, mabuk nge-tweet dsb merupakan gerbang yang amat besar bagi masuknya budaya-budaya asing ke negara kita pada umumnya dan ke dunia para remaja pada khususnya. Jadi, diperlukan suatu filter dalam pikiran kita untuk memilih dan memilah mana yang pantas untuk kita terapkan. Tapi menurut pandanganku sebagai kaum ikhwan, justru hal-hal tersebut banyak menodai moral dan jiwa kaum akhwat yang seharusnya suci bak mutiara. 

Pedas mata ini melihat akhwat-akhwat yang bersliweran kesana kemari dengan pakaian yang menurut kami tidak cocok untuk dipakai akhwat tersebut. Hampir diseluruh jalan, mall, pasar, di sekolahan, di tempat wisata mereka berpakaian yang tidak syar’i. Apakah kalian tidak kasihan dengan kaum ikhwan ini? Ada yang memakai pakaian ‘sempit’, ada yang berjilbab tapi pakaiannya masih ‘sempit’. Apakah tidak ada nomor yang cocok bagi kalian? Atau stok di toko sudah habis, sehingga kalian terpaksa memakai pakaian sempit itu? Selain itu ada juga yang memakai pakaian seolah-olah stok ‘kain’ di toko sudah habis saja atau kekurangan duit untuk beli kain. Bolong sana sini, sudah gitu hemat-hemat kain lagi. Ada juga yang memakai celana/ rok bak orang kebanjiran. Belum lagi banyak yang rambutnya di bonding, di semir, di catok, dimodel2 sedemikian rupa agar mirip artis2 idaman. Ada juga yang dandanannya menor, bedak sana-sini, lipstik megrang-megrong, bulu mata sampe muter 360 drajat, pakai kontaks lens agar dikira orang bule. Kalau aku sebutkan satu-satu takkan selesai. 


Itu baru fashionnya. Bagaiamana gaya-gaya akhwat yang sering aku amati akhir2 ini? Dijalan dengan PDnya menggandeng tangan pacar, berpelukan mesra bak perangko nempel di amplop, SMSan dari pagi ke pagi. Berlagak sok imut dengan muka di chibi-chibikan. Berbicara dengan nada yang mendayu-dayu bagaikan kucing merayu. Berjalan lenggak-lenggok bak artis jalan di catwalk. Ketawa ngakakak gak peduli sama sekitar yang keganggu sama suaranya. Kemana-mana pegang HP, BB, Tablet, atau gadget sebangsa itu untuk update status galau. Download, ngopi, dan nonton film drama korea. Dan masih banyak hal aneh lainnya yang telah kuperhatikan dari perilaku kebanyakan akhwat zaman sekarang. Ahh, sebenarnya apa sih yang akhwat mau? Ingin diperhatikan sama oleh kami? Ingin kami mengakui keindahan face dan body kalian? Sesungguhnya, kalian yang demikian itu justru menambah dosa bagi kami kaum ikhwan. Tak kasihankah kalian kepada kami? Coba kalian renungkan sejenak. 


Ingatkah kalian dengan para akhwat-akhwat super dalam sejarah, yang selalu mendedikasikan dirinya untuk kemajuan umat islam? Seperti Siti Maryam, Siti Khodijah, Siti Aisyah, Siti Khodijah, Fatimah Az-Zahra binti Muhammad SAW, dan masih banyak lagi. Mengapa kalian tak mencoba untuk mencontoh prinsip mereka, keteguhan hati mereka, dan kadar iman mereka? Betapa terhormat dan tinggi mereka di mata Allah SWT. Surga adalah tempat yang pantas bagi mereka semua. 


Mencontohnya tak perlu langsung yang terlalu tinggi seperti ikut-ikutan berperang seperti yang dilakukan Siti Aisyah pada perang Jamal. Cukup dengan mencontoh perilaku keseharian mereka. Sebenarnya kunci dari segala aturan untuk kalian adalah menjaga aurat dan kehormatan kalian. Cobalah kalian benahi cara berpakaian kalian. Dengan menggunakan pakaian yang syar’i. Menggunakan hijab dengan benar. Berperilaku yang santun, halus, lemah lembut, tapi berprinsip yang kuat. Dengan berpedoman pada Al Qur’an dan Al Hadits. Kalian, menurut kami, akan lebih jauh amat sekali cantiknya bagaikan bidadari surga jika kalian mengikuti apa yang telah Allah dan Rasul ajarkan dibanding meniru-niru gaya kebaratan yang sebenarnya justru menjatuhkan harga diri kalian. Coba kalian renungkan lagi. 


Wahai sang akhwat, kami kaum ikhwan tidak memohon muluk-muluk, hanya kami memohon dengan sangat kepada kalian agar kalian mau menutup aurat yang seharusya kalian tutup dengan benar. Itulah mutiara berharga kalian. Sudikah kalian mau menjual mutiara kalian dengan cuma-cuma, obral seribu tiga? Mutiara kalian pun hanya boleh kalian berikan pada lelaki yang sudah menjadi imam kalian kelak saat berumah tangga. Jika kalian menjualnya dengan lelaki yang bahkan belum kalian nikahi, pasti saja kadar kemurnian mutiara kalian akan turun bahkan tak bernilai. Maukah kalian seperti itu? Na’udzubillahi mindzalik. 


Wahai sang akhwat, bersabarlah dalam menunggu kedatangan salah seorang diantara kami meminang dan menikahi dirimu. Bersabarlah dengan niat karena Allah dan terus bersama-sama kita memperbaiki akhlak dan meningkatkan keimanan kita. Simpanlah baik-baik mutiara yang berharga milik kalian tersebut. Kami berharap bisa menemukan kalian masih dalam keadaan suci tak bernoda. Agar kelak kita bisa membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah dan menjadi pasangan yang ‘serasi’ di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin~

Read More......

Lebih Baik Sakit Hati daripada Sakit Gigi

Bagaimana menurut kalian? Lebih enak mana? Pernyataan itu berasal dari ayahku yang membuat diriku sontak terkejut dan bilang “Gak kebalik, Yah?” untuk meralat beliau. Namun, ayah menjawab bahwa memang begitulah adanya. Ayahku baru saja operasi gigi gara-gara giginya infeksi dan sakitnya bukan main, berbulan-bulan belum kunjung hilang. Waktu telepon padaku seminggu yang lalu Ayahku belum bisa bilang apa-apa, susah dibuat bicara. Sakitnya menjalar ke seluruh tubuh membuat nyeri semua badan. Betapa kasihan ayahku. Lantas mengapa ayah memilih sakit hati daripada sakit gigi?
Tiap manusia kadang berada diambang dimana dia berada dalam puncak kesuksesan dan dilain waktu berada dilumbung kenestapaan. Tak seterusnya manusia berada dipuncak keberhasilannya. Oleh sebab itu diperlukan mental dan persiapan yang kuat agar bisa menghadapi masa dimana kita mengalami keerpurukan. Itulah alasan mengapa ayahku memilih sakit hati? Ada yang sudah paham? Coba renungi sejenak sebelum melanjutkan baca.
Segala sesuatu perlu sebuah kebiasaan agar mahir dalam menghadapinya. untuk menghadapi UN atau SNMPTN kita harus belajar tekun dan tak lelah mengerjakan latihan soal. Untuk bisa diterim kerja diperusahaan juga harus berlatih berbicara saat wawancara, membiasakan diri bertatap muka dengan orang, dan melatih kepercaya dirian. Seluruh atlit tak mungkin sejak lahir handal dalam olahraga di bidang mereka kecuali dengan latihan keras dan ulet. Begitu pula hati, hati perlu dilatih agar lebih kuat menghadapi cobaan dengan terbiasa berhasil menyelesaikan cobaan-cobaan sebelumnya. Jika hati sudah sering tersakiti, maka lama kelamaan hati ini seharusnya akan kebal dan dapat dengan tenang menghadapi cobaan yang sedang berkunjung kepadanya.
Memang pada kenyataannya kebanyakan orang tidak suka ati mereka disakiti. Kebanyakan jika hati kita tersakiti akan menangis, marah, dongkol, bete, galau dan sebagainya. Padahal jika manfaatkan momen dimana kita sedang tersakiti dengan sebuah pikiran positif, justru hal tersebut bisa menjadi pemacu semangat kita untuk menjadi lebih baik, memacu diri kita agar bersemangat menghadapi kehidupan yang keras ini. Misalnya skripsi kita dicemooh, tidak dihargai bahkan direndahkan oleh dosen dan dosen tersebut tidak memberi masukan mana yang salah dan dengan seenak hati menyuruh kita mengulang atau mengganti tema dari hasil kerja keras kita selama ini. Siang malam tiada henti mengerjakannya. Segala upaya, dana, dan keringat telah terkerahkan. Eh bukannya ditanggapi dengan baik, malah sebaliknya. Kalau saja kesabaran ini tak ada melayang sudah sepatu kita kepala dosen dan kita akan segera diskors bahkan dikeluarkan! Dampaknya parah bukan. Itu namanya rugi pangkat dua.
Dalam islam kita diharuskan untuk bersabar dalam menerima cobaan. Semakin kuat iman seseorang, akan semakin besar cobaannya. Jadi yang bilang kesabaran ada batasnya itu sebenarnya tidak sabaran. Mengapa? Cobaan itu berbanding lurus dengan kesabaran orang. Orang yang berhasil sabar pada cobaan level sekian, akan menghadapi cobaan level selanjutnya yang juga sama kuat dengan kesabarannya. Maka ia diharuskan meng-upgrade kesabarannya. Bisa-bisa sabarnya meningkat lebih jauh daripada cobaan tersebut. Sampai tak terhingga. Itulah kesabaran level puncak yang hanya dimiliki Nabi yang termasuk dalam Ulul Azmi. Nah, memang kesabaran kita takkan pernah bisa menyamai mereka, karena cobaan yang kita terima juga tak seberat yang mereka pikul. Coba kalian renungkan sendiri.
Nah, sudah jelas bukan mengapa ayahku lebih memilih sakit hati daripada sakit gigi. Karena dengan sakit hati itu kita belajar dan lebih terpacu semangatnya untuk menyikapinya dengan kepala dingin, sehingga diri kita lebih dewasa dan siap menghadapi cobaan berikutnya. Lha, daripada sakit gigi. Makan susah, bicara susah, tidur gak nyenyak, badan nyeri semua, nangis aja deh. :D

Read More......

Let's Say Insya Allah

Mengumbar janji itu mudah. Menepatinya yang susah. Banyak hal yang membuat kita tidak menepati janji yang telah kita ucapkan. Ada yang sengaja, ada yang karena suatu hal tak bisa menepatinya atau karena lupa (yang paling sering). Emang kenapa sih kalau kita tidak menepati janji? Apa masalahnya? Toh kita tinggal minta maaf, masalah selesai. Apa iya sih? Ya kalau orang yang dilanggar janjinya itu sabar dan mau memaafkan, jika tidak? Bayangkan misalnya kita sudah janjian bertemu di jalan X jam sekian dan ternyata kita tak jadi datang. Padahal teman kita si Y ini sudah susah payah dari rumahnya ke jalan X tepat waktu dan disana masih menunggumu. Tiba-tiba kau SMS “sori gua gak bisa dateng, kudu nganterin nyokap”. “JELEEBB!!” SMSmu tadi sudah menusuk hatinya. Bagaiman kelanjutan hubungan persahabatan kalian? Sungguh keterlaluan bukan? Maka hati-hati dengan janji kita. karena janji itu hutang yang harus dilunasi, kalau tidak akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Sebagai manusia yang serba lemah dan tak berdaya kita tak bisa menebak-nebak kejadian yang akan berlangsung di masa yang akan datang. Adanya cuma bisa memperkirakan. Tak tahu pastinya. Kita juga tak tahu apakah kita bisa melunasi janji kita atau tidak. Hanya Allah-lah yang Maha Berkehendak lagi Maha Berkuasa. Oleh karena itu ucapkanlah InsyaAllah saat kita akan berjanji. Dengan catatan kita telah berusaha secara maksimal melunasi janji tersebut. Jika ternyata masih tidak bisa melunasinya, itulah kehendak Allah Azza wa Jalla yang tak dapat kita pungkiri. Nah, dengan begitu kita akan lebih tenang menjelaskannya pada sohib kita akan alasan mengapa kita tidak bisa memenuhi janji tersebut. Namun, jika kita sudah mengatakan InsyaAllah tapi tidak mengusahakan menepatinya secara maksimal, justru hal itu akan membuat Allah lebih murka. Perbuatan tersebut termasuk perbuatan orang-orang munafik.
Orang munafik seperti yang dicirikan dalam Al-Qur’an ada 3 poin. Pertama, apabila berkat, ia dusta. Kedua, apabila ia berjanji, ia ingkar. Ketiga, jika diberi amanah ia menyembunyikan amanah tersebut. lalu apa balasan bagi orang munafik? Yaitu ditempatkan di dasar neraka, tepatnya di kerak neraka. Na’udzubillahimindzalik.
Mengapa sih orang munafik begitu dibenci oleh Allah? Orang munafik itu gambaran orang yang mempermainkan Allah. Ia beriman, tahu mana yang benar dan mana yang salah tapi tidak mau tahu dan melakukan yang Allah larang. Misalnya saja, kelihatannya sholat tapi sholatnya agar dilihat alim oleh orang lain, atau untuk memenuhi absen saja (anak-anak asrama kalo sholat diabsen lho). Didepan orang lain ia puasa tapi secara sembunyi-sembunyi ia membatalkan puasanya. Di hadapan orang lain ia mengumbar senyum dan kata mutiara, namun hanya digunakan kedok menutupi kejahatannya. Orang munafik sudah ada sejakl zaman Rasulullah. Mereka seperti musuh dalam selimut. Merusak Islam justru dari dalam. Ngeri deh...

Coba kalian renungkan lagu Maher Zain ini, yang liriknya MasyaAllah indah sekali...
 

Nah, oleh karena itu sering2lah kita biasakan mengucapkan InsyaAllah kalau berjanji dan mengusahakannya sepenuh hati untuk menepatinya. Semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang munafik. Aamiin~

Read More......