Mengumbar janji itu mudah. Menepatinya yang susah. Banyak hal yang membuat kita tidak menepati janji yang telah kita ucapkan. Ada yang sengaja, ada yang karena suatu hal tak bisa menepatinya atau karena lupa (yang paling sering). Emang kenapa sih kalau kita tidak menepati janji? Apa masalahnya? Toh kita tinggal minta maaf, masalah selesai. Apa iya sih? Ya kalau orang yang dilanggar janjinya itu sabar dan mau memaafkan, jika tidak? Bayangkan misalnya kita sudah janjian bertemu di jalan X jam sekian dan ternyata kita tak jadi datang. Padahal teman kita si Y ini sudah susah payah dari rumahnya ke jalan X tepat waktu dan disana masih menunggumu. Tiba-tiba kau SMS “sori gua gak bisa dateng, kudu nganterin nyokap”. “JELEEBB!!” SMSmu tadi sudah menusuk hatinya. Bagaiman kelanjutan hubungan persahabatan kalian? Sungguh keterlaluan bukan? Maka hati-hati dengan janji kita. karena janji itu hutang yang harus dilunasi, kalau tidak akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Sebagai manusia yang serba lemah dan tak berdaya kita tak bisa menebak-nebak kejadian yang akan berlangsung di masa yang akan datang. Adanya cuma bisa memperkirakan. Tak tahu pastinya. Kita juga tak tahu apakah kita bisa melunasi janji kita atau tidak. Hanya Allah-lah yang Maha Berkehendak lagi Maha Berkuasa. Oleh karena itu ucapkanlah InsyaAllah saat kita akan berjanji. Dengan catatan kita telah berusaha secara maksimal melunasi janji tersebut. Jika ternyata masih tidak bisa melunasinya, itulah kehendak Allah Azza wa Jalla yang tak dapat kita pungkiri. Nah, dengan begitu kita akan lebih tenang menjelaskannya pada sohib kita akan alasan mengapa kita tidak bisa memenuhi janji tersebut. Namun, jika kita sudah mengatakan InsyaAllah tapi tidak mengusahakan menepatinya secara maksimal, justru hal itu akan membuat Allah lebih murka. Perbuatan tersebut termasuk perbuatan orang-orang munafik.
Orang munafik seperti yang dicirikan dalam Al-Qur’an ada 3 poin. Pertama, apabila berkat, ia dusta. Kedua, apabila ia berjanji, ia ingkar. Ketiga, jika diberi amanah ia menyembunyikan amanah tersebut. lalu apa balasan bagi orang munafik? Yaitu ditempatkan di dasar neraka, tepatnya di kerak neraka. Na’udzubillahimindzalik.
Mengapa sih orang munafik begitu dibenci oleh Allah? Orang munafik itu gambaran orang yang mempermainkan Allah. Ia beriman, tahu mana yang benar dan mana yang salah tapi tidak mau tahu dan melakukan yang Allah larang. Misalnya saja, kelihatannya sholat tapi sholatnya agar dilihat alim oleh orang lain, atau untuk memenuhi absen saja (anak-anak asrama kalo sholat diabsen lho). Didepan orang lain ia puasa tapi secara sembunyi-sembunyi ia membatalkan puasanya. Di hadapan orang lain ia mengumbar senyum dan kata mutiara, namun hanya digunakan kedok menutupi kejahatannya. Orang munafik sudah ada sejakl zaman Rasulullah. Mereka seperti musuh dalam selimut. Merusak Islam justru dari dalam. Ngeri deh...
Coba kalian renungkan lagu Maher Zain ini, yang liriknya MasyaAllah indah sekali...
Hidup takkan berarti tanpa Iman
Iman dapat kita cari lewat renungan
Renungan kita dapatkan dari pembelajaran
Pembelajaran tentang ilmu Kehidupan...
Minggu, 24 Juni 2012
Let's Say Insya Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar