Selasa, 19 Januari 2010

Ispo 2009

ISPO adalah singkatan dari Indonesian Science Project Olympiad yaitu Olimpiade Proyek Sains Indonesia. Olimpiade ini diselenggarakan oleh PASIAD yaitu suatu organisasi kerjasama antara Turki dan beberapa Negara termasuk Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. ISPO ini baru pertama kali diadakan. Lomba ini dapat diikuti siswa SMP dan SMA. Olimpiade ini dibedakan menjadi 5 kategori yaitu Fisika, Biologi, Kimia, Rekayasa Teknologi dan Lingkungan. Olimpiade ini melalui dua tahap yaitu tahap pertama babak pemilihan makalah yang kedua adalah babak final yang tiap-tiap peserta diwajibkan menjelaskan proyek mereka kepada juri. Babak final tersebut akan diadakan di Jakarta tepatnya di Balai Kartini pada tanggal 11-13 Maret 2009.

Alhamdulillah SMPN 1 Sragen dapat mewakilkan 2 tim untuk olimpiade itu. Anggota tim berasal dari kelas IX E semua. Tim 1 Caesar Lanang Kurniawan dan proyek berjudul “Automatic Charger for Electric Bicycle”. Tim 2 Taufik Nugroho bersama Ridho Anwar Tumbuan dengan proyek berjudul “Four Wheels Bicycle”.

Hari Rabu tanggal 11 Maret 2009 kami tiba di Balai Kartini, Jakarta. Olimpiade ini ternyata disusun dalam bentuk pameran. Di sana kami bertemu dengan siswa-siswa dari berbagai SMP dan SMA dari seluruh Indonesia. Di sana kami sudah disediakan tempat untuk memaparkan proyek kami. Tim yang masuk final ada 150 tim. Jadi di dalam ruangan Balai Kartini terdapat berbagai macam proyek yang unik dan menakjubkan.

Tepat jam 11 pameran ini dibuka secara resmi. Pengunjung-pengunjung dari luar juga diperbolehkan untuk melihat pameran ini. Setelah itu juri mulai berkeliling untuk menilai proyek-proyek yang ada. Selain itu kami juga harus menerangkan proyek kami kepada pengunjung yang datang. Setelah selesai, kira-kira jam 5 kami menuju ke gedung DPR & MPR untuk menghadiri jamuan makan malam bersama bapak Agung Laksono ketua DPR sekarang ini.

Hari kedua, tanggal 12 Maret 2009 tidak jauh berbeda dengan hari pertama. Dan seperti biasanya kami pun harus menerangkan proyek kami dengan para pengunjung. Setelah selesai pameran kami adiundang lagi untuk menghadiri jamuan makan malam di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Di sana kami dijelaskan tentang LIPI dan program lainnya untuk pendidikan Indonesia tahun ini.

Di hari terakhir, hari Jum’at tanggal 13 Maret 2009 kami sudah tidak ada penilaian. Kali ini pengunjung bertambah banyak. Pengunjung kebanyakan berasal dari sekolah-sekolah PASIAD seperti PRIBADI, FATIH, Kharisma Bangsa, Semesta, dan BBS-Sragen. Kata salah seorang siswa Kharisma Bangsa mereka diberi tugas untuk mencatat proyek-proyek yang ada di sana.

Pada pukul 3 pameran selesai. Kami berkemas-kemas membersihkan stan kami dan langsung ke ruang penutupan di lantai 2 Balai kartini. Di acara penutupan ini akan diumumkan para peraih medali ISPO 2009 ini. Kami duduk di tengah tribun. Acara penutupan dipandu oleh artis kita Ramzi dan Cici Tegal. Acara berlangsung meriah karena mereka membawakan acara ini dengan lucu. Kadang para peserta dibuat tertawa karena ulah mereka. Sebelum pengumuman, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Turki bergiliran. Setelah itu kami disajikan tarian tradisional Turki.

Saat-saat yang mendebarkanpun tiba. Yang pertama akan dipanggil dulu peraih HM atau Honorable Mention kepada 1 tim masing-masing kategori. Setelah itu medali perunggu diberikan kepada 2 tim tiap-tiap kategori. Kemudian diselingi tarian tradisional Turki lagi. Selama itu nama kami belum disebut. Kami deg-degan untuk menanti pengumuman ini. Nah, pembagian medali perak dimulai. Saat tiba di rekayasa teknologi ak diduga setelah itu nama Taufik nugroho dan Ridho Anwar Tumbuan disebut. Kami berdua kaget dan masih tidak percaya. Kami merasa sangat bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Lebih-lebih lagi saat kami dipilih untuk mewakili Indonesia untuk lomba ‘Dreamline’ di Turki yang akan diadakan pada bulan April. Ini adalah suatu hal yang tidak kami duga.

Setelah acara penutupan selesai kami langsung meninggalkan Balai Kartini dan kembali ke Sragen naik kereta api.

Semua keberhasilan kami tidak hanya dari usaha kami saja namun dari do’a dan dukungan orangtua, guru, dan teman-teman tercinta. Alhamdulillah.

Read More......