Senin, 31 Oktober 2011

Realization Contrition Rectification Theorem

rumput yang bergoyang
Kawan, apakah disiplin itu penting? Ataukah merepotkan? Coba kalian bayangkan, bagaimana kalau kita seharian diharuskan memakai seragam ketat, dasi naik ke ujung kerah, topi harus dibawa kemana pun, dan jika bertemu orang yang lebih tua (misal kakak kelas dan guru) harus hormat? Merepotkan banget khan? Yap, tapi itu nyata bung. Itu adalah peraturan sekolah sobat saya. Disiplin, militer wannabe, dan tertib. Aku sungguh salut pada mereka yang sekolah di sana. Pertanyaan yang sering terbesit dalam pikiranku adalah, tidakkah mereka muak dengan segala aturan-aturan yang merepotkan itu?
Kalau dibandingkan dengan sekolahku, SBBS dalam masalah kedisiplinan kita belum ada apa-apanya. Enaklah kita, setiap hari kecuali hari Senin dan hari besar saja kita bersekolah memakai kaos polo dan celana biru dengan fantovel. Kita tak perlu pakai topi, dasi dan tetek bengek lain. Yeah enak sekali. kita tak perlu beri hormat pada guru. Karena kita sudah biasa enak dan bebas itulah kadang kita melampaui batas kewajaran. Dan hal itulah yang menjadi tema amanat dari kepala sekolahku pagi ini.
Sungguh, amanat beliau kalau kupikir-pikir ada benarnya juga. Aku merasa amat bersalah bung. Sering aku melanggar tata tertib sekolah. Ah, jika kita diberi toleransi dan kasih sayang dari seseorang sering kita malah membuat orang tersebut kesusahan. Akhir-akhir ini memang kepala sekolahku menjadi lebih tegas dan disiplin. Hal ini, bermaksud agar siswa-siswa SBBS menjadi disiplin. Pada amanat beliau tadi pagi, beliau amat berharap bahwa siswa SBBS tak hanya pandai saja namun juga disiplin dan menghormati guru. Itulah cita-cita beliau bung. Bisa kubayangkan bagaimana SBBS nanti jika ideologi beliau diterapkan pada kami, pasti SBBS akan bertambah keren. He3x...
Anak kecil memang susah diatur. Sebagai contoh saja, anak SMP SBBS masih sering berbuat keramaian. Apalagi jika di asrama, berkoarlah mereka dengan bebas. Seperti anak hutan. Eit, aku tidak menjelek-jelekkan lho. Namun, begitulah kenyataannya. Tidak hanya SMP sih, SMA juga. Sering kami tertawa lepas karena membicarakan hal yang lucu. Berteriak-teriak tal jelas. Nyanyi-nyanyi tak tau aturan padahal suara cempreng. Yah, sama saja. Seharusnya kita bisa memberi contoh pada adik kelas. Ah, aku, seorang yang jarang banyak omong. Paling jika ada obrolan juga ikut nimbrung. Bagaimana aku bisa ingatkan mereka yang mayoritas itu. Padahal aku juga sengak bung melihat tingkah mereka. Kebanyakan sih dari Adik kelas, kalau angkatanku (this is real man!) mendingan lah. Mulut mesti diem kalo ada makanan. He3x...
Semua perlu proses, semua perlu kesadaran. Aku sendiri belum sadar sepenuhnya akan menjaga kedisiplinan diri. Sudah banyak aturan yang aku langgar. Aku tak ingin kalian tahu apa saja itu. Aku merasa menyesal. Tapi menyesal saja tak cukup bukan. Tunjukkan rasa penyesalanmu dengan perbuatan. Perbaiki, perbaiki, perbaiki agar lebih baik. Ketiga unsur tadi (kesadaran, penyesalan dan perbaikan) membentuk suatu siklus bung. Dimana saat kita sadar kita akan menyesal dan segera melakukan perbaikan. Dalam melakukan perbaikan nanti pasti kita akan tersadar sesuatu dan akan menyesal dan segera melakukan perbaikan. Jadi, ketiga elemen tadi tak bisa dipisahkan. Itu teoriku bung. Kunamai realization contrition rectification theorem (RCR theorem). Ha3x.. :D
Tapi itu teori akan berarti sebuah gumpalan kertas tak berguna yang dibuang dan tercampakkan dari dunia apabila tidak di realisasikan. Ingat, tidak direalisasikan. Yeah, aku sering demikian. Aku mempunyai banyak gagasan dalam pikiran untuk merubah diri namun tak pernah kurealisasikan. Jangan dicontoh kawan, lebih baik jangan.
So, mari kawan, bangkit-bangkit! bangun negara kita! Sebagai pembangkit dan perubah bangsa kita harus SEMANGAT!! Jangan kita jadi penerus bangsa, bangsa yang sudah bobrok ini sebaiknya kita ubah, kita ubah menjadi bangsa baru yang pandai, displin dan berbudi pekerti luhur meski berada dalam kejamnya globalisasi. Jika kita muslim, tunjukkan bahwa muslim itu menjunjung tinggi hal-hal tersebut bukan sebaliknya. Betul khan? Yah, aku belajr, kalian juga pasti masih belajar. So, alangkah tidak ada salahnya jika kita belajar bersama-sama. Mempelajari kehidupan ini, untuk merenunginya sehingga timbullah gagasan emas ayng menggerakkan kita untuk BANGKIT, MAJU dan PANTANG MENYERAH dalam berbuat KEBAIKAN, yaitu hal yang lebih utama dari IMAN dan dikenal dengan istilah IHSAN...

Read More......

Minggu, 30 Oktober 2011

Alamku yang Malang...

Hidup ini Allah ciptakan dengan indah. Keindahan itu bisa kita lihat dari alam. Salah satu bentuk kebesaran-Nya. Namun, akhir-akhir ini, alam tampaknya murka. Bencana ada dimana-mana. Tentu itu adalah akibat dari perbuatan manusia, yaitu kita.
Menjaga alam, sepertinya tampak susah, benar bukan? Yeah, aku sendiri begitu. Banyak hal yang kulakukan yang tentu merusak alam ciptaan Allah. Seharusnya kita perlu rajin-rajin bercermin pada diri. Sudah sejauh mana kita berbuat baik. Jadi, bisa kita simpulkan untuk menjaga alam ini, kehidupan ini diperlukan kesadaran dari diri kita sendiri. Kesadaran apa? Yaitu kesadaran untuk merubah diri ini, yang mulanya buruk menjadi baik dan yang sudah baik perlu lebih ditingkatkan lagi kebaikannya. Sungguh indah bukan bila kita bisa melihat keindahan alam ini terus menerus bahkan sampai anak cucu kita bisa menikmatinya pula. Alangkah egoisnya bila kita hanya mencari kepuasan sesaat yang dapat merugikan banyak orang lain. Apakah itu? Misalnya buang sampah sembarangan. Kita merasa dengan demikian rumah kita menjadi bersih, tak ada sampah di dalam rumah. Namun, dampak yang kita timbulkan amat parah, kawan. Ii nyata dan sudah jadi kebiasaan. Aku sering kali melihat fenomena 'bersih-bersih' tersebut di kehidupanku.
Ah, bagaimana Indonesia bisa maju kalau begini terus. Kita sudah sering dibodohi. Tahukah kalian darimana utang negara ini berasal? Salah satunya adalah iming-iming uang dari negara Adidaya sana yang ternyata dibalik itu ada rencana jahat yang sudah mereka rancang sedemikian rupa.
Bagaimanakah itu? Beberapa hari yang lalu Guru Biologiku, Pak Joko abercerita tentang akal bulus Negara Adidaya itu terhadap kita. Suatu saat diadakan rapat anggota negara mengenai keadaan dunia yang semakin parah ini. Terutama masalah pencemaran udara. Hasilnya adalah semua negara diharuskan untuk mengurangi emisi pabrik mereka hingga 60%nya (kalau tidak salah). Semua negara setuju. Namun, ada satu negara yang tidak setuju, bung. Tebak siapa itu. Ya, benar, negara itu adalah USA.
Dengan alih-alih Global warming USA memberi kita tawaran bantuan untuk membiayai penanaman kembali hutan yang gundul, yang istilahnya sudah kita kenal sejak TK, reboisasi. Jadi, dari situ kita bisa menarik kesimpulan jika kita menanam apohon yang banyak maka dunia ini akan selamat. Sebuah pemikiran yang dapat diterima oleh orang awam. Tapi, kenyataannnya bukan itu. Ternyata penyumbang gas oksigen terbesar untuk bumi ini adalah fitoplankton. Teman mungil di dalam laut yang berasal dari Kingdom protista memiliki kemampuan untuk berfotosintesis layak halnya si teman hijau kita, pohon. Aku terus terang juga baru tahu setelah diceritai guruku.
Dan, ternyata USA itu berbuat demikian agar seolah-olah negeri kita lah yang menyebabkan global warming ini, karena telah menggunduli hutan dan untuk menutupi kebejatan mereka yang telah menjadi penyumbang terbesar polusi udara se-dunia. Mereka enggan untuk mengurangi produksi-produksi pabrik. Sungguh egois, itulah cerminan manusia tak beriman.
Nah, dari cerita diatas seharunya kita sadar betapa pentingnya kita menjaga alam ini. Meski nampaknya kecil, misal kita hanya membuang sampah pada tempatnya, hal kecil itu bisa memberi pengaruh yang besar. kawan kecil kita saja, fitoplankton ini meski kecil namun menjadi penyumbang terbesar kandungan 21% gas oksigen dimuka bumi ini. Ingat kawan, hal baik yang kecil bisa menimbulkan hal baik yang besar, namun begitu juga sebaliknya. Coba renungkan kembali makna dua ayat terakhir surat Al Zalzalah ini.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula".
(QS. al-Zalzalah (99) : 7-8)

Read More......

Novel itu Keren...

Whah, hebat ya kalo bisa bikin novel sendiri. Pasti seru. Akan ada banyak orang yang membicarakannya. Yeah, aku suka novel. Denga membaca novel, wawasanku bertamabh luas. Baik wawasan ilmu pengetahuan, gaya bahasa, sastra, pandangan hidup, dsb. Lalu pertanyaan yang selalu ada dibenakku adalah, "Bagaimana cara penlis bisa menulis novel yang amat tebal, dan enak dan menarik untuk dibaca. Bahkan kebanyakan dari mereka, mampu membuat pembacanya terbawa oleh suasana dan dapat seolah-olah menyaksikan secara langsung kejadian pada novel tersebut. Luar biasa, itulah kata yang ingin kuucapkan pada mereka Sang Penulis novel.
Pastilah rasanya bangga kalau novel yang diciptakan dibaca orang, dikagumi dan akhirnya menjadi best seller. Lebih-lebih lagi jika novel itu di filmkan. Wuihh, rasanya senang sekali. Pasti,itu aku yakin pasti mereka merasakan hal yang demikian. Salut bagi mereka yang telah mampu berbagi kata dan pengalaman pada para pembaca sepertiku. Salut.
Kadang terbesit dibenakku keinginan untuk membuat novel. Namun, selalu saja tak sempat aku salurkan. Entah, mungkin aku terlalu malas dan enggan duduk lama didepan komputer untuk menuangkan pikiran-pikiranku. Ah, harus kuhilangkan pikiran-pikiran negatif itu. Andrea hirata, ahmad fuadi, tere liye, tasaro GK , dan penulis hebat lainnya pasti juga mengalami hal tersebut. Dimana mereka berada pada titik bawah, mungkin saat mereka jenuh. Tapi mereka punya tekad yang kuat dan keinginan. Keinginan untuk berbagi cerita, keinginan untuk berbagi inspirasi, impian, harapan, renungan, penyesalan. Tanpa itu, kita takkan pernah membaca karya-karya mereka yang luar biasa. 4 jempol bagi mereka.
Hal yang besar selalu bermula dari awal yang kecil. Mungkin itulah sebuah kalimat yang pas untuk menjadi motivasi bagiku untuk memulai sesuatu, memulai impian yang besar. Ya sedikit demi sedikit deh. Aku berusaha untuk terus mengupdate blog ini. Masih sepi sih, namanya baru awal. Aku selalu sering terburu-buru. Ingin instannya. Tak mau berusaha. Tapi aku ubah itu. Aku tersadar semua itu diperlukan kerja keras dan jalan yang panjang untuk meraih puncak, meraih impian. Terima kasih bagi penulis-penulis yang telah memberiku semangat menjalani kehidupan ini. Terima kasih.
"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu" (Arai-Laskar Pelangi)

Read More......

Kamis, 27 Oktober 2011

Ah, pusing sekali...

Entah kenapa, mungkin gara-gara tugas kali ya, aku akhir-akhir ini ngrasa pusing. Yeah, begitulah, namanya udah kelas 3, gak bisa santai-santai kayak dulu lagi. Selain tugas yang banyak, UN dan SNMPTN juga sudah di depan mata. Materi yang perlu dipelajari tentu bnyak, bukan? Pasti, karena materi dari kelas 1 sampe kelas 3 ni kudu, dan wajib hukumnya untuk dipelajari. Ya, agak sedikit stress juga sih.
Lalu, apa yang harus aku lakukan? Setelah kurenungi lagi, mungkin yang membuatku tertekan adalah teman-temanku. Mengapa demikian? Maksudku adalah, aku selalu melihat teman-temanku telah jauh berlari di depanku. Aku masih saja bergerak amat lambat. Dan rasanya berat sekali untuk melangkahan kaki ini. Aku semakin tertinggal dari mereka. Jauh dan semakin jauh. Ah, apakah ini yang namnaya iri? Itulah penyakit hati yang sering aku curhatkan kepada Allah. Mengapa sulit sekali hilang.
Aku berusaha renungi dan introspeksi diri lagi. Mereka bisa karena berusaha. Yah mungkin juga dengan sedikit bakat Bakat alam. Namun, jarang kulihat usaha-usaha mereka. Lantas mengapa mereka bisa pandai dan bisa? Aku coba renungi lagi. Pastinya, sebagai manusia kita tak akan bisa selalu memerhatikan apa yang mereka kerjakan. Entah belajar atau bagaimana. Dan aku sering membuat paradigma bahwa teman-temanku bisa padahal mereka tampak tak rajin belajar. Padahal mungkin tidak demikian. Mereka pasti, bekerja keras belajar, dan tekun. Aku saja yang tidak lihat. Akusaja yang terlalu sering terlena dengan kegemaranku yang menghabis-habiskan waktu. Padahal teman-temanku terus berlari. Yah, itulah salahku.
Aku, sudah sering sekali menunda-nunda waktu. Seperti waktu mengerjakan tugas, waktu belajar untuk ulangan dan waktu lainnya. Ah, sebuah kebiasaan buruk yang agak susah aku hilangkan. Oke, mulai sekarang aku bertekad untuk terus semangat menjalani kelas 12 ini. Insya Allah. Bunda dan Ayahku juga terus mensupportku untuk terus bangkit dan semangat. Beliau berdua sudah dengan susah payah mensekolahkanku apalagi di sekolah super ini, SBBS. Teganya diriku jika menyerah begitu saja di tengah pertarungan akhir, di masa SMA ini. Pastilah mereka akan kecewa. Dengan semangat '45, aku tekadkan, untuk terus dan terus semangat hadapi UN, SNMPTN, SAT, dunia kuliah, dunia kerja, dan kehidupan ini... Dengan mengucap bismillah tentunya. Aku ingat pesan dar pak Imam, guru agamaku, sebuah ungkapan dari Kaum Sunni, The Silent Minority of Moslem, yang berbunya, "Manusia boleh berusaha, namun Allah lah yang menentukan hasilnya". Jadi, aku harus tetap terus berusaha, sekuat tenaga, dan hasilnya, tentu Allah azza wa jalla lebih mengetahui, mana yang terbaik untuk diri kita...

Read More......

Minggu, 23 Oktober 2011

Very "Nice" Trip

Minggu, 15 Oktober 2011, Jogjakarta-13.30
Aku akhirnya sampai di stasiun Lempuyangan. Awalnya aku hendak naik becak, tapi ternyata pakdheku mau mengantarku. Jadi, waktu dan tenagaku bia kuhemat. Dan ternyata dugaanku salah.
Setelah beli tiket Prameks jurusan Yogya-Solo, aku segera menunggu. Cukup sebentar, kereta akan datang pukul 13.44, dan sekarang sudah pukul 13.30. Aku isi waktu itu dengan membaca buku yang aku beli tadi dari Shopping Centre. "Menatap Punggung Muhammad", itulah judulnya. Buku ini membuatku terpana. Cukup seru dan membuatku tenggelam dalam kalimat-kalimatnya.
Setelah pukul 13.44, diumumkan bahwa Prameks akan datang. Aku tak begitu menghiraukan penjelasan selanjutnya. Jadi, aku pikir itu adalah prameks yang akan membawaku ke Solo.
Di dalam kereta, aku santai saja tak ada pikiran apapun tentang kereta ini. Aku melanjutkan membaca. Di tengah jalan aku baru teringat sesuatu, ternyata arah kereta ini berlawanan dengan arah ke Solo. Aku mencoba meredam pikiran itu, karena aku pikir itu hanya prasangku saja. Tapi ternyata prasangkaku benar.
Ketika kondektur mengecek semua karcis, aku melihat bapak di sebelahku memiliki karcis yang berbeda denganku. Daerah tujuannya bukan solo_balapan tapi Kutoharjo. Habislah diriku. Ketika kondektur menyuruhku untuk menunjukkan ticket, aku langsung keringet dingin dan deg2an bukan maen. Pikirku, aku akan ditangkap dan dilemparkan keluar kereta. Berguling2 di tanah dan darah mengucur dari kepala seperti yang di film2. Ah, film hanyalah film. Sang kondektur hanya menanyakan, "Masnya mau turun dimana". "Solo balapan, salah kereta ya pak?", jawabku dengan gugup. "Iya mas, ya dah nanti mas turun di Wates aja, balik lagi ke Jogja", tutur beliau. "Beli ticket lagi?", tanyaku. "Lha, iya mas. Ticket ini dah gak berlaku lagi". Berita buruk, artinya aku harus mengeluarkan 10rb lagi untuk kembali. Habis sudah uang sakuku. Aku berusaha tetap cool dan tenang. He2x..
Dengan lunglai, aku turun dari kereta. Tak kusangka, aku salah kereta. Ah, memang sudah nasib. Dan hal pertama yang akan aku lakukan adalah menuju ke loket, beli karcis lagi. Sebenarnya enggan aku membeli tiket lagi, tapi mau bagaimana lagi. Ini adalah hasil kecerobohanku.
Di loket langsung aku minta tiket jurusan ke solo. Dan ternya, harganya lebih mahal...2 kali lipat. Jederrrr... Bagi petir di siang bolong, aku kaget bukan maen. Bukan 10rb yang harus aku keluarkan, ternyata 20rb lah yang aku keluarkan. Aduhhh...pusing kepalaku.
Ah, aku benar2 menyesal, mengapa tadi aku gak konsen. Penyesalan selalu datang terakhir. Benar khan kawan?
Ya sudah, mau bagaimana lagi. Sekarang pukul 14.15 dan jadwal kedatangan kereta adalah pukul 15.45. Cukup lama bagiku yang terburu-buru ke asrama. Dan di tiket tercantum, arrival datenya adalah 17.59. Mutlak sudah ketelatanku, karena absen di asrama akan dimulai pukul 17.00. Tak mungkin aku sampai sebelum itu. Pasrah sudah, mau bagaimana lagi.
Kemudian aku duduk di musholla stasiun. Aku sendirian,termenung sebentar meratapi nasib, melihat sekitar, menghirup udara Wates yang cukup segar, suasananya amat lengang. Penumpang yang menunggu di stasiun cukup sedikit. Lalu memutuskan untuk melanjutkan membaca novel yang tadi aku baca. Ah, sambil menunggu, daripada tak melakukan apapun.
Tiba2, ketenangan bacaku terusik oleh sepasang kekasih, entahlah mereka sudah menikah atau belum, yang datang ke musholla. Mereka berbincang, cukup mengganggu konsentrasiku. Ah, kuingatkan juga sungkan. Jadi, aku pergi saja dulu sementara. Kebetulan adzan asar dikumandangkan. Kemudian aku mencari masjid di sekitar untuk sholat berjamaah. Untuk menenangkan diri, mengadu pada Yang Kuasa. Memohon kelancaran perjalanan pulang ke asrama.
Setelah aku kembali ke musholla di stasiun, ternyata pasangan gak jelas tadi sudah pergi, hanya ada bapak2 yang sholat asar di sana. So, aku melanjutkan lagi membacanya. Novel ini benar2 ingin sekali aku selesaikan.
Alhamdulillah, kereta yang aku tunggu datang juga. Setelah sekian lama menunggu, datang sudah harapan untuk kembali pulang. Dengan senang hati dan yakin aku masuk ke gerbong. Di dalam gerbong aku tak mendapat tempat duduk kawan. Jadi, nggleparlah aku di lantai. Bersila, dan masih melanjutkan baca novel. Seru sekali.
Dan setelah 30 menit berlalu Prameks ini tiba kembali di lempuyangan. Aku jadi malu rasanya, mengapa aku bisa salah kereta padahal sudah jelas benar kalau Prameks jurusan solo balapan itu menuju ke Timur. Ah, sudahlah.
Penumpangpun masuk. Tambah pengap pastinya. aku tak bisa lagi duduk bersila di lantai. Kalau aku duduk, rasanya tambah pengap, panas, bisa2 aku dehidrasi. Aku melihat penumpang yang masuk. Ada yang bawa barang bawaan banyak, bawa anak2 mereka, ada yang pulang dari kuliah dsb. Dan ternyata aku bertemu shohibku. Tak kusangka, Sungguh sebuah kebetulan yang sudah diskenariokan oleh Tuhan. Mereka adalah Ugga dan Humam, kawan satu angakatan di SBBS. Lega rasanya, ada kawan untuk terlambat. :) Langsung saja aku menyapa mereka, berbincang, menceritakan kecerobohanku, dan alasan keterlambatan mereka, seru sekali rasanya ada teman berbincang.
Alhamdulillah, akhirnya dengan muka lusuh kami tiba di stasiun solo balapan pukul 17.45. Langsung kita tanyakan sopir Bus RELA, bus yang akan kita naiki, kapan bus ini akan berangkat. Ternyata bus akan berangkat pukul 18.45. Ah, menunggu lagi. Ini berarti akan semakin malam kami tiba di asrama. Apa boleh buat.
Waktu sholat magrib tiba. Dan kami putuskan untuk sholat dulu di sana. Ah, tenang kembali rasanya. Setelah sholat, rasa lapar yang amat sangat datang menjalar. Apalagi mereka berdua belum makan nasi seharian. Kasihan sekali mereka. Akhirnya kita putuskan untuk ngangkring di luar terminal. Sekalian "ngrakit", maksudnya bikin roti tawar selai susu yang dibawa Ugga. Entah istilah darimana itu, muncul sendiri.
Kami pesan susu jahe untuk penghangat tubuh ini. Eh, ternyata sopir bus yang kita temui juga sedang berada di angkringan tersebut. "Sante mas, montore isih nang njero, isih suwe, rene ngombe2 sik, gen anget", katanya kepada kami. Ah, susu jahe malam itu terasa amat nikmat. Ditambah lagi dengan "rakitan" kita, sip maknyosss.
"Arep nyang ndhi to mas?", tanya sopir tadi.
"Pulang ke gemolong", jawabku.
"Sekolah tho?"
"Nggih Pak, teng SBBS, sekolah asrama."
"Oh lha sekolah SBI kae tho, Internasional iyo?"
(berpikir sejenak)"Ngg..nggih pak, kula nang SMA ne"
"Oalah jan kono kae ki sekolah wong pinter2"
(aku menoleh ke humam dan ugga, mereka merenges)
(aku diem)
"Mbayare piro kuwi?"
"E..1,3 perbulan pak"
"Weleh2 larang tenan yo, kuwi sekolah yayasan yo?"
"Mboten Pak, kerjasama samna pemerintah Pak"
"Oh, sing diresmikke karo Mega kae tho?"
(aku diem lagi)
"Sama Pak Untung Pak"
"Alah Untung kae opoo~" (ujarnya sinis)
(aku senyum)
"Yo sip lah ndang sianu sing pinter"
"Nggih suwun Pak"
"Aku disekolahke pinter2, eh malah dadi sopir bus"
(aku senyum, bapaknya malah curhat. He3x)
Setelah itu hujan deras. Begitu tiba-tiba. Akhirnyapun mau tidak mau kita harus menunggu. Dan juga sopirnya. Akibatnya, perjalanan pulang kami harus terundur lagi. Ah, semakin malam saja rasanya.
Bau hujan membuatku menjadi segar. Meski muka sudah kusut dan lusuh tetapi setelah menikmati aroma hujan dan udara yang segar ini membuatku melupakan sejenak masalah yang sedang aku hadapi. Lega.
Setelah reda, kira2 sekitar pukul 7, sopir bus yang tadi juga duduk di angkringan beranjak. Namun,kita juga harus menunggu beberapa lama. Entah apa yang dilakukan sopir bus itu. Pokoknya kami harus menunggu dirinya lagi. Ah, sudahlah sabar saja.
10 menit lagi kita sudah menunggu, akhirnya ia datang juga. "Masuk mas!", serunya. "Ah, kenapa nggak dari tadi,sih? Ngapain juga? Cari penumpang? Orang sudah gak da siapa-siapa lagi kecuali kita", ujarku dalam hati.
Ah, semakin lusuh saja diriku. Setelah duduk di kursi bus, yang tampak telah melalui kerasnya kehidupan, Ugga dan Humam langsung terlelap tidur. Aku? Entah mengapa sebenarnya aku mengantuk, tapi masih ada saja hal yang aku pikirkan. Aku mengingat kembali perjalan tadi. Aku tersenyum-senyum sendiri. Tertawa kecil. Dan berusaha mencari hikmah dari perjalanan ini. Bersyukurlah aku tidak pulang ke asrama malam-malam sendirian. Entah bagaimana jadinya kalau aku sendirian saja tadi. Mungkin sudah seperti orang hilang saja. Allah Ya Rahman Ya Rahim. Mungkin perjalan tadi adalah cobaan dari-Nya. Yeah, pasti Dia telah merencanakannya. Aku senang.
Alhamdulillah, lampu asrama terlihat sudah. Meski dari kejauhan. Kami menyusuri lapangan bola. Gelap. Dingin. Capek. Segera kita ke kantin. Berharap masih ada sisa makanan sore tadi. Dan ternyata ada.
Kita makan sepuasnya. Nikmat rasanya. Ini pengalaman pertamaku datang ke asrama malam-malam dari luar kota. Hebat. Tiba-tiba pembina asramaku, Feri Abi, datang. Aku sudah pasrah akan diapakan saja. Beliau menanyakan alasan keterlambatan kami ke asrama. Aku jelaskan secara garis besar. Runtut. Mulai dari salah kereta sampai hujan di Solo tadi. Alhamdulillah beliau pengertian dan memaklumi kami. Kami meneruskan makan. Lapar sekali rasanya.
Setelah mandi, kami sholat Isya. Lalu tidur. Akumasih saja mengingat-ingat perjalanan tadi. Tersenyum-senyum sendiri menyadari betapa cerobohnya aku dan berjanji takkan seperti itu lain kali. Hari ini lebih melelahkan daripada hari Selasa yang pernah aku ceritakan kepada kalian. Ya, sudahlah...
Selamat tidur, kawan. -_-

Read More......

Take a nap is my favourite time!

Siapa sih yang gak suka tidur siang? Semua pasti suka. Mingkin hanya beberapa orang yang workholic saja yang gak suka tidur siang. Konon, tidur siang itu meningkatkan daya kerja otak dan tubuh. Sudah diteliti lho. Di sebuah kota, dimana gitu, ada sebuah pabrik yang mengizinkan para pekerjanya tidur siang 20 menit, kalo gak salah. Dan ternyata kinerja mereka justru meningkat. Barang-barangyang diproduksi meningkat. Nah, benar khan, kalo tidur siang itu berguna. Nah, itulah masalahku,
kawan, tidur siang adalah hal yanglangka. Di asrama ini, rasanya waktu luang pun susah untuk kugunakan istirahat.Pasti ada yang ingin aku kerjakan. Macam-macamlah pokoknya. Senang rasanya kalau liburan tiba. Aku jadi bisa tidur siang setiap hari.
lalu bagaimana solusinya? Jika ada yang bisa menjawab mohon masukannya. Aku belum tau caranya. Yah, paling2 seminggu kemungkian tidur siang hanya 3 kali. Jum'at, Sabtu dan Minggu. tapi kadang tak kumanfaatkan dengan baik. Bahkan saat menulis ini saja,aku sedang menghabiskan waktu tidur siangku yang berharga. Oke kalau begitu kawan, aku benar-benar ingin tidur siang dulu.
Selamat Tidur Siang kawan!

Read More......

Sabtu, 15 Oktober 2011

Yogyakarta Tonight

Malioboro
Whew, alhamdulillah, ujian mid semester dah slese. Ya, belum bisa seneng2 juga sih. 2 minggu kita bergelut dengan buku dan 'kisi-kisi' akhirnya pada hari ini, aku memutuskan untuk rehat sejenak. Jalan-jalan ke Yogyakarta.
Rasanya dah lama gak ke jogja, terakhir mungkin 2 bulan yang lalu. Disini ada rumah nenek kakek (alhamdulillah masih sehat)dimana adalah tempat aku menginap kalau berkunjung ke jogja. Aku blm tau bener sudut2 kota jogja, jadi kalo ke jogja paling2 jalan2 aja ke malioboro. Bosen sih, habis dari dulu kesana melulu.
Kenalan di jogja ada tapi, gak da kendaraan yang bisa dipake buat keliling. So, aku jarang bisa keliling2. Kayaknya banyak sudut2 kota jogja yang menyenangkan. Entahlah, aku cuma mengira-ngira.Dulu pernah aku coba pake motor bulik, kebetulan ditinggal di rumah nenekku, buat keliling. Tujuannya cari bioskop.
Pertama aku coba ngasal jalan, eh malah nyasar. Udah gitu, jalur satu arah aku trabas aja. Untung gak da polisi. Aku juga sempet mampir ke UGM. ya cuma numpang sholat dhuha di masjid (gedhe lho masjidnya, adem lagi) sama liat2 gedung kampus. Sebenere ada satpamnya sih waktu aku masik ke kawasan UGM, mungkin aku gak ditanyain apa2 gara2 dikira mahasiswa sana. Ya untung deh.
Setelah berjam2 aku cari bioskop gak ketemu2(akhir2 ini aku baru tau kalo ada bioskop 21 di jalan SOLO, deket gramed) aku nekat ke AMPLAZ. Jauh juga sih, tapi aku akhirnya bisa nonton film "SHAOLIN" ya lumayan deh perjuangan gak sia2.
Eh, sampe rumah ternyata dah mau magrib, ya aku putusin aja nginep di rumah bulikkku di CONDONG CATUR. Daripada kemaleman. Ya besoknya aku balik.
Sekarang aku dah gak bisa kayak gitu lagi. Lha motornya dah kembali pada empunya. Y gapapa deh, on walk aja khan more healthy. Besok, InsyaAllah kalo gak da halangan, aku pengen ke Shopping centre, book hunter..semoga dapet buku bagus, murah dan bermutu. Aamiin.

Read More......

Sabtu, 08 Oktober 2011

Saturday Night in Dormitory

Biasanya kalo malem minggu mesti identik dengan yang namanya nge-date, jalan2 ke alun2, nongkrong bareng temen, kongkow2 gak jelas, dsb. Disini boro2 bisa jalan2 ke alun2, keluar aje kagak boleh. Yah itulah asrama. Tapi kalo dipikir2 banyak juga positifnya.
Kawan, ijinkanlah aku bercerita, tentang bagaimana kehidupan asrama di malem minggu, khususnya untuk asrama SBBSku tercinta.
Seusai sholat bisanya kami langsung etut, tapi untuk malam minggu, hal itu tak berlaku. Kita bebas mau apa saja. Lari keliling lapangan pake tangan sambil salto2 juga boleh, asal...satu, gak boleh keluar lingkungan asrama. Biasanya yang jadi top rate acvtivitynya sih watching movie di kelas. Filmnya baru2 juga. Disini banyak para ahli cari film...bajakan. He2. Kedua bisanya maen futsal di GOR, ni juga asyik, tapi konsekuensinya, kalo kita mandi habis maen bola, aernya dingin bukan maen. Pernah aku maen bola, mandi, semaleman aku menggigil kedinginan. Ketiga, doing "something" in Computer Lab. Apakah something itu? Ya paling2 maen DOTA, CS, Facebookan sama browsing kalo internetnya jalan, dan macem2 lah. Keempat biasanya kegiatan tidur yang kondusif, karena di asrama sepi, orang2nya pada sibuk aktivtasnya masing2, jadi kalo mau tidur cepet mantep banget. Kelima, ngobrolin macem2 hal. Macem2 lah. He3x. Keenem, biasanya kalo abi (baca: kakak yang ngurus kita di asrama) sedang berbaik hati, kita bisa makan2 diluar kalo gak pesen, trus makan di asrama. Wenak tenan. Yang ketujuh, dan ini adalah golongan yang paling mulia dan mesti kalo melakukan kegiatan ini, kalian mikir 2 kali atau lebih. Apa itu? Yap benar, BELAJAR.
Golongan ke 7 ini biasanya cuma dikit dan jarang, habisnya banyak beralasan kalo malem minggu itu enaknya istirahat, refesing dan sebagainya. Tapi ada juga temen2ku yang gak peduliin hal itu. Mereka adalah orang2 yang sudah berkerabat dekat dengan yang namanya buku. Aku salut pada mereka.
Itulah sedikit aktivity yang bisa aku sampein kepada kalian, sebenernya masih ada 1001 macem aktivitas (ya gak segitunya juga sih) yang ada di asrama.Kalo aku sih, masuk dalam golongan "Kadang-kadang", kadang belajar, kadang maen bola, kadang ke lab komp, kadang gak ngapa2in, kadang tidur, kadang begadang, kadang ngobrol, kalo ada yang punya hajat kadang makan2,dan kadang2 lainnya.

Read More......

Phobia makanan pedas??

Ah, enggak begitu juga kali. Aku justru suka makanan pedas. Yeah, mungkin sifat genotip yang menurun dari ibuku. Tapi, masalahnya, perutku sensitif banget. Baru makan sedikit aja, udah bergejolak. Apalagi kalo makanan itu pedes. Arghh, bakal gak konsen pas lagi sholat. Gak enak banget pokoknya.
Mungkin ini adalah cobaan bagiku. Yang namanya nafsu itu keras kepala dan susah kompromi. Kalau si Nafsu lagi mau itu ya itu. Kudu dituruti. Kayak anak kecil khan, kalo gak dituruti ngambek ngrengek2, ato ngrayu2 biar kemauannya diturutin. Yah, itulah nafsu. Aku selalu gak bisa nahan buat makan sambel yang banyak. Padahal aku sudah tau kalo itu gak baek buat perutku. Gak cuman perutku yang terganggu, ternyata hal itu berpengaruh pada semua aktivitas kehidupanku. Gara2 perut mules, aku gak konsen sholat, pas lagi belajar bawaannya pengen ke "belakang" mlulu, dikit2 mules, dikit2 mules, mules kok dikit2 (elhoh?).
Tapi kawanku, ternyata Allah sudah memberi cara untuk mengendalikan hal itu. Coba tebak apa? Yak benar, PUASA lah jawabannya. Tapi beneran lho. Puasa ngasih banyak dampak positif ke tubuh. Contohnya aku.
Waktu puasa sunah Senin-Kamis, perutku yang sering rewel bin bawel jadi kalem bin pendiem. Aman...terkendali~ Gak ada gejolak. Whaha, senang rasanya. Ngapa2in enak, mau sholat, alhamdulillah jadi lebih khusyuk. Mau belajar jadi lebih kosen. Mau apa aja juga oke. Sip banget dah pokoknya. Kalo aku bandingin porsi belajarku pas puasa sama gak puasa di asrama, ternyata, porsi elajarku lebih banyak waktu aku puasa. Lha kok bisa? Habis kalo lagi puasa, aku jadi gak kepikiran makan, aku jadi gak nongkrong di kantin sekolah. Kalo habis makan bwaannya juga ngantuk, jadi gak konsen. Kalo lagi puasa mata jadi melek, gara2 liat jam terus. "Kapan nh bukanya?". He3x cuma bercanda.
So, kawanku, ijinkan aku menarik kesimpulan, bahwasanya puasa itu banyak manfaatnya InsyaAllah. Baca2 aja artikel tentang manfaat puasa kalo ga percaya. Toh, bagi kita kaum muslimin yang InsyaAllah dirahmati Allah puasa adalah suatu bentuk upaya pengendalian hawa nafsu kita. Sbenernya kalu ditinjiau dari hakikatnya, puasa itu gak cuman nahan hawa nafsu makan minum doang, tapi juga nafsu untuk beruat keburukan. Yah , kalian bisa renungkan sendiri.
Untuk bisa kita perlu biasakan. Agar terbiasa maka ayo kita lakukan dengan niat yang tulus dan mengharap ridho Allah SWT. :)

Read More......

Rabu, 05 Oktober 2011

What a Tiring Day...

Hari Senin hari yang paling melelahkan? Siapa bilang? Bagi kami anak kelas 12 SBBS, hari Selasalah hari yang paling melelahkan. Mau tau kenapa? Begini Ceritanya.
Mid Term baru saja di mulai. Seperti biasanya diawali dengan mapel IPS (ex: Sejarah, Seni, dsb). Biasanya di SMA biasa habis mid langsung pulang khan? Kami tidak. Seusai mid kita masih harus ikut pelajaran. Dan jam sekolahnya gak dipotong sama sekali. Full time. Yang biasanya kami pulang jam 3 jadi pulang jam 15.40!!! Whew. Bukan itu saja. Kebetulan les diadakan hari selasa jam 1/2 4. So, belum sempet ke asrama ganti baju, habis sholat kami langsung les. Dan lesnya sampe jam 1/2 6.
Gara2 hal itu, kami segenap angkatan 2 (baca: Section) kompakan untuk ttep make baju seragam sampe sholat isya. Ya agaknya ada aksi protes yang tersirat. Habis mau gimana lagi. Sekolah harusnya ngasih kompensasi waktu ding buat kita. Toh, kita bukan robot, yang harus blajar mlulu. Perlulah kita istirahat. Bisa stress nanti. Hayo lho.
Yah, tapi biasa diambil hikmahnya deh. Ini mungkin belum seberapa cobaannya. Pasti ada yng lebih hebat lagi. Ya, berlatih sabar itu perlu dan sebuah kebutuhan.Tapi kita bener2 perlu istirahat.
Dan akhirnya kita etut (baca: belajar malam mandiri) cuma 1 jam saja. Ya untung direktur asramaku bisa toleran. Aku bener2 tidu nyenyak malem itu. He3x..

Read More......

Senin, 03 Oktober 2011

Together We Fight!

Ulangan mendadak!!!!!!!!! Huft3x... Tenang2 jangan panik. Kalau panik kacau semuanya. Pernahkah kalian mendapat ulangan mendadak. Memang merupakan musibah bagi yang tak pernah mempersiapkannya, yaitu mereka yang hanya belajar saat ada ulangan saja(aku juga gitu sih, he3x) Whew, tapi untunglah ulngan mendadak ini adalah Komputer.
Ujian mid komputer ternyata diadakan hari ini, pertama aku kaget juga (Habis, waktu dikasih tugas bisanya kopas mlulu, he3x)tapi aku berusaha tenang dan mengingat kembali apa yang telah diajarkan. Akhirnya jadi juga. Sip deh, berjalan dengan sukses, alhamdulillah. Maka kawanku, setelah banyak pengalaman belajar SKS yang kualami 100% berhasil....membuat kepalaku mau pecah. Ha3x... kalo dah SKS panik deh, besok ulangan padahal ada 6 BAB yang perlu kita plajari. Dan kita belum mempelajari BAB2 itu. Bahkan buka bukunya aja belum pernah (parah banget, sekolah ngapain aja tuh).
Yeah, aku sebagai pelajar biasa, bersaha untuk memperbaiki hal-hal seperti itu dan merombaknya menjadi hal yang luar bisa. Step by step, itulah yang harus dijalani. Sabar..sabar..dan sabar dalam belajar. toh, UN dan SPMB sebentar lagi. Masak kita masih santai2 sekarang ini? Ingat, penyesalan selalu datang diakhir. jadi jangan sampai kita menyesali perbuatan kita yang dapat menimbulkan kerugian bagi kita sendiri. TOGETHER WE FIGHT!!!

Read More......

New Osis Uniform

Beberapa minggu lalu, sekolahku mengeluarkan kebijakan baru yang cukup membingungkan bagiku. (ah tak bisa kuungkapkan dengan kata2). Coba tebak apa kebijakan itu? Tiap Senin, siswa wajib pakai baju OSIS SMA biasa. Kenapa aku sebut biasa, karena baju seragam sekolahku luar biasa (Polo shirt merah&biru+celana biru tua, kayak SMP). Yeah, karena aku sudah kelas 3, rasanya eman2 untuk beli baju baru yang paling2 dipakai gak sampe 1 tahun.Yang namanya peraturan ya harus ditaati. Sekarang, waktu ngetik ini, aku sudah pake baju Seragam OSIS. Hmm..menurutku gak ada jeleknya juga sih. Kelihatan lebih rapi dan elegan. Tapi menurutku sih masih nyaman pake seragam sekolah luar biasaku. Gampang dipake dan dilepas. Gak perlu ngancingin baju. Kalo keringeten bisa ngresep. Longgar juga. Pokoknya serba nyaman deh.
kenapa ya sekolah mengeluarkan kebijakan ni? Padahal sekolah2 PASIAD (organisasi kerjasama Indo-Turk di bidang pendidikan, contohnya mereka membuat 8 sekolah di INdonesia, salah satunya adalah sekolahku) lainnya tidak disuruh memakai seragam osis kayak di sekolahku, SBBS(Sragen Billingual Boarding school). Apa mungkin ini perintah dari dinas pendidikan ya? Entahlah, pokoknya aku harus bersyukur, akhirnya aku jadi anak SMA beneran. He2.. :)

Read More......

Minggu, 02 Oktober 2011

Can't think clearly

"Can't think clearly" itulah yang kualami Sabtu kemaren. Mid writing B.Ing aku lalui dengan gak mulus. Ah, padahal sebenere aku bisa melakukan lebih dari itu. Sedih rasanya. Writingnya dsuruh menulis tentang pengalaman pribadi. Ya aku tulis pengalamanku waktu visit Tawang mangu. Tapi...grammarnya kayak tk pre-elementary. Aduh, malu ni sama guru B.Ingku. Aduhh...
Yah, apa boleh buat, yang sudah terjadi terjadilah. Tinggal tunggu hasilnya nanti. Keep SPIRIT!!!

Read More......

Bersyukur?

Guys, ternyata ngedit blog butuh waktu yang banyak. Jelas gawat dong, apalagi yang ngedit di warnet kayak aku. Bilingnya bakal jalan trus. Kalo udah browsing aja kerasa cepet. Tiba2 uda 2 jam. Arghh. Kalo bisa internetan sendiri mah enak. Gak ada batasannya. Mana kalo di warnet banyak anak2 kecil treak2 gak jelas. Yah pasti begitu saat mereka maen game online. Gak peduli sekitar. Sering banget umpatan2 kasar yang yang enak didenger lah. Ah, nasib. Mau gimana lagi ya. Hidup di asramaemang kayak gini. Coba kalo lab kompi di skolah inetnya Hi-Speed, gak bakal2 capek2 deh ke warnet tiap minggu, cuma buat ngedit blog. Yah, manusia emang sering mengandai-andai. Padahal gak boleh.
Sering sih pengen ngasih saran ke skolah buat upgrade-in komputer sekolah. Di service lagi yang rusak. Toh, ini juga buat pembelajaran, ya khan? Kalo bener2 diwujudin, wuih yang namanya tugas berapapun banayknya tetep aku kerjain lah. Ha3x (khan bisa copas).
Satu kata untuk kita yang hidup di asrama. "Syukurilah". Yeah, kata yang bener2 ngademin kawan. Kalo kita bersyukur Insya Allah akan tenang deh dunia akhirat. Aamiin. Yeah kalo boleh jujur sih, waktu kelas 10 dan 11 aku bener2 kesel sama kondisi sekolah ni. Nggrutu terus. Rasanya gak pernah puas. Habis memang kenyataannya sekolahku serba kekurangan. Tapi kawan, setelah kelas 12 ini aku jadi di sadar, untuk apa aku menggerutu terus. Bersyukur saja. Toh, yang penting bisa nyaman belajarnya (aku akui saat sekolah di SBBS aku jadi lebih rajin belajarnya. He3x) dan ukhuwahnya bagus banget. Alhamdulillah.
So, buat kawan-kawan yang baca, sering2lah kita bersyukur atas segala yang kita dapatkan, meski seringkali kita mendapatkan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. :)

Read More......