Rabu, 08 Agustus 2012

Kau Pemilik Mutiara

Wahai sang pemilik mutiara
Kulihat kau sungguh menjaganya
Mempertahankan keindahannya
Untuk suatu saat, yang kelak menerimanya

Seberapa besarkah cintamu kepada-Nya?
Hingga kau rela acuhkan zaman
Abaikan segala kenikmatan fana
Menghindar dari hujaman fitnah

Seberapa besarkah cintamu kepada-Nya?
Hingga kau jaga mata sucimu
Dari segala kesemuan cinta
Yakin akan pertemuan kepada-Nya
Untuk menatap mesra jannah-Nya

Seberapa besarkah cintamu kepada-Nya?
Hingga kau lemahkan suara merdumu
Menahan lisan, memilih diam
Basahi bibir, berdzikir mengadu

Tetesan air mata penyesalanmu
Buat bidadari surga iri padamu,
wahai Sang pemilik mutiara
Harum semerbak kesturi
Dicanangkan sebagai parfum abadi dirimu

Seluruh penduduk langit kan takjim menatapmu
Serempak mengamini segala doa yang kau panjatkan
Atas segala usahamu itu,
wahai sang pemilik mutiara

Ah, pantaskah aku menerima mutiaramu?
Yang kelak akan sempurnakan agamaku
Mengantar diri menuju surgaNya
Bersama, berdua berjumpa dengan-Nya

Ah, pantaskah aku menerima mutiaramu?
Untuk dapat menjaga dirimu
Menjadi imam dalam bahtera
Arungi deras samudera berombak
Menuju surga di pulau langit

Suatu saat nanti
Jika dirimu belum dimiliki
Aku akan datang dengan mahar imanku
Meminang dirimu, berjanji menjagamu

Namun, aku takkan memaksamu menunggu
Hingga kelak aku dapat,
menyamai atau melampaui besarnya cintamu kepada-Nya
Banyak ahli surga lain yang pantas mendampingimu
Bahkan jauh lebih baik dariku

Walaupun demikian aku akan tetap mencoba
Berusaha menyamai atau melampaui besarnya cintamu kepada-Nya
Setidaknya, Dia pasti melihat usahaku,
dan tahu yang terbaik untukku
Begitu pula untukmu,
wahai sang pemilik mutiara...

Bukankah segala keputusan ada di tangan-Nya?
Pastilah waktu, sebagai perwakilan-Nya, akan memberi jawaban kelak...



2 komentar: