Hari sabtu, 28-29 Agustus 2012 adalah hari yang bersejarah. MUBES pertama menghasilkan nama ANTARES, undang-undang dan ketuanya. Apa itu ANTARES? Hasil kesepakatan Forum, nama itu digunakan sebagai nama angkatan SBBS sampai kapanpun. Sebenarnya sudah dicalonkan beberapa nama. Ada Kupu-kupu, Kertas, KUAS, Asmanjaya, Horizon, sisanya aku lupa. Perdebatan pun berlangsung. Calon kuat adalah ANTARES dan ASMANJAYA. Tahukah kalian Antares? Aku juga kurang tahu sebenarnya. Kata mas Ali itu adalah bintang terbesar di jagad raya kita. bermakna bahwa kita, alumni SBBS akan selalu terang bersinar menyinari dunia dengan ilmu.cukuop keren menurutku. Lalu apa itu ASMANJAYA? Nama yang unik dan terkesan kedaerahan bukan? Kepanjangannya adalah “Alumni SBBS MANtap JAYA!!!”, seru mas Septian, alumni angkatan ’08. Nama ini cukup menuai kontroversi. Terutama dari Adrison Abi yang mengatakan bahwa nama itu seperti nama jamu. Mas Septian terdiam mengalah. Padahal aku yakin banyak yang mendukung gagasan mas Septian dilihat dari perdebatan yang cukup panas. Dan akhirnya ANTARES lah yang berjaya. Menang mutlak atas voting dari kongres. Harap menerima. Bagaimana denganku? Seperti biasa, aku ada di sisi putih. Golongan yang cinta damai, menghindari perdebatan dan mengikuti suara mayoritas. Atau mudahnya disebut “manutan”. Haha..itulah tipikalku. hingga perdebatan ini krusial aku akan ikut campur namun untuk hal yang satu itu, aku manut saja.
Setelah nama ANTARES disahkan, dibuatlah yang namanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Terdiri dari Bab-bab yang masing-masingnya berisi pasal-pasal. Penyusunan AD dan ART ini amatlah penting karena inilah yang mendasari kinerja dari ANTARES itu sendiri. bagaikan fondasi, maka diperlukan fondasiyang kokoh untuk mendirikan bangunan yang megah, bukan? Musyawarah ini berlangsung cukup lama. Hampir lima jam kita bersitegang mempertahankan argumen masing-masing mengenai pembentukan AD dan ART tersebut. tepat pukul 13.00 AD dan ART telah disahkan. Lega rasanya.
Nama sudah, fondasi/ undang-undang sudah kemudian berlanjut untuk memilih ketua pertama bagi ANTARES. Aku sudah menebak calon yang kuat adalah mereka yang selama sidang duduk di depan. Memimpin jalannya sidang. Tampak sekali bukan. Yaitu Mas Ade, Mas Bachtiar dan Mas Salahuddin. Keberatan berkali-kali muncul dari pihak calon ketua. Masing-masing memiliki alasan mengapa tidak ingin dirinya di calonkan. Mas Salahuddin tidak ingin dicalonkan karena kesibukannya berorganisasi di kampus. Mas Ade juga demikian. Namun, untuk Mas Ade yang sebenarnya calon kuat, tampaknya memang bakal kewalaha jika ia terpilih sebagai ketua ANTARES karena selain dia ikut berorganisasi macam-macam ia juga perlu meningkatkan nilai akademiknya. Maklum lah dia dituntut profesional karena di adalah calon dokter dari UGM. Aku salut pada mas Ade. Untuk mas Bachtiar ia mengaku belum mampu dan kurang berpengalaman. Namun, hasil ada di tangan forum dalam MUBES ini.
Setelah berunding lima belas menitan, forum telah menentukan. Dan yang menjadi ketua ANTARES pertama adalah mas Salahuddin dengan masa kepemimpinan dua tahun. Sorak riuh tepuk tangan dipersembahkan oleh Mas Salahuddin. Sebuah pilihan yang tepat. Menurutku.
MUBES pertama berakhir, semuanya pulang. Meski tak diiringi haru isak tangis yang memang tak perlu, namun perpisahan ini terasa berat. Yah, tapi kita yakin akan terus berkomunikasi. Meski sekedar menanyakan kabar. Dan memang perlu. Ya kita tunggu apa yang akan direncanakan ANTARES nanti. Aku tetap setia mengikuti.
0 comments:
Posting Komentar