Kamis, 26 Juli 2012

Futur itu Menyakitkan

Aku merasa gelap
Gelap akan kenikmatan dunia yang melenakan
Ingatkah aku dengan waktu?
Melihatnya saja sering enggan
Berharap waktu berhenti
Dan aku bisa memuaskan hasrat duniawi ini
Namun setelah aku sadar dan terbangun
Apa yang telah kulakukan?
Betapa meruginya diriku
Kesempatan meraih cahaya-Mu
Kubuang sia-sia


Waktu ternyata telah pergi meninggalkanku
Ia kecewa, merasa kuabaikan
Oh, aku ingat..
Aku sempat mengingat waktu
Ketika adzan berkumandang
Itu saja...
Adzan bagai alarm
Yang menandakan 5 sudut massa
Betapa meruginya diriku
Lalu apa yang harus kulakukan?

Oh ya, bukankah bukankah diriku muslim?
Apakah aku lupa?
Pengobat hati yang luka
Telah diturunkan beribu-ribu tahun yang lalu
Tapi, mengapa aku sering enggan menyentuhnya
Kubiarkan berdebu di sudut kamar
Hanya pajangan tak bernilai
Apa yang telah kulakukan?
Suara itu...Getaran di hati
Aku benar-benar merindukannya
Namun mengapa raga ini enggan ya Allah?
Mengapa susah diatur?
Apakah nafsu telah menguasaiku?
Apakah aku telah tenggelam hingga kedasar kegelapan itu?

Ya Allah, tolonglah hamba ya Allah...
Tapi apakah aku pantas diberi pertolongan?
Diriku pernah bercahaya dulu
Kini hitam legam kotor tak terkira
Melihat diriku sendiri saja enggan
Apa lagi diri-Mu ya Rabb..
Namun, tak ingin diri terus menerus seperti ini
Aku..aku..

Ampunilah diriku ya Rabb, ampunilah hambamu...
Aku ingin bangkit
Bantulah hambamu yang hina ini ya Rabb
Berikan kekuatan dalam hati kami..
Agar dapat bangkit
Meraih cahaya-Mu ya Allah
Hamba tidak ingin begini terus
Hamba benar-benar tersiksa


اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.


0 comments:

Posting Komentar