Hidup takkan berarti tanpa Iman
Iman dapat kita cari lewat renungan
Renungan kita dapatkan dari pembelajaran
Pembelajaran tentang ilmu Kehidupan...
Jumat, 30 September 2011
Dormitory's Story
Minggu, 25 September 2011
Thousand Tears in 27 July 1996
Kalu mau baca artikelnya klik aja di sini
Atau kalau mau liat videonya cekidot di sini Read More......
Kamis, 22 September 2011
1 Jam yang Berharga
Minggu, 18 September 2011
Ya Begitulah...
Kemarin malem, aku ngliat ada tukang parkir yang lagi markir(ya iyalah). Dia dah kerja mulai dari pagi (mungkin) sampe malem. Hasilnya paling lima ratus perak per kendaraan itupun juga kudu setor ke pemda terdekat (barangkali). Tapi waktu aku liat raut mukanya, bapak itu tetep terseyum dan merasa senang atas apa yang ia dapet. Nah,..coba deh kita renungkan lagi. Yang asli masih banyak cerita yang mirip kayak gitu. Satu lagi, dulu waktu SMP aku punya kenalan tukang(hehehe). Namanya pak siapa aku ya lupa. Beliau punya anak 4 (klo gak salah). Beliau cerita tentang anaknya yg terakhir. Ternyata bapak itu bisa juga memasukkan anaknya ke perguruan tinggi. Dengan kerja dengan gaji yang pas2an, menurutku itu sudah luar biasa. Bapaknya ramah sekali ma aku n’ tmen2ku( d SMPN 1 Sragen). Setiap hari aku bertemu bapak itu, kami slalu bertegur salam. Raut wajah bapak itu tak pernah terlihat bersedih ataupun putus asa. Hmm… example laennya… aku pernah ketemu bapak2 dah tuaaaa bangeeet pas aku habis dr sebuah mesjid d Solo ( critanya aku habis puang dari SGM). Lha bapak tua itu lagi mikul dagangannya. Ayahku tanyak ke beliau. Ternyata yang beliau jual itu tape. Wekekeke.. ya bapakku beli aja yg agak banya. Padahal nek juga makan tape kebanyakan. But, bapakku ngrasa kasian ma bapak itu. Udah kliling2 seharian tapi dagangannya masih banyak. Sekali lagi aku juga gak ngliat raut putus asa di wajah bapak tua ini. Ck,ck,ck…. Habis itu beliau jalan lagi bwt njual tape buatannya ntu…
Dari sono eh situ aku baru sadar kalau kita berusaha hasilnya memang belom tentu baek, tapi apapun hasil yang kita dapet kita harus syukuri aja. Yang penting kita sudah berusaha maksimal dalam meraih apa yang kita inginkan. Kata Ustad Sanusi (siapa tuh, aku ya gak kenal) Allah itu sesungguhnya melihat usaha dan kesungguhan kita dalam meraih sesuatu. Hasilnya baik ato jelek tu urusan belakang. Tapi emang sulit nerima kalo hasilnya emang jelek. Tapi ada yang namanya qana’ah (mensyukuri apa saja yang kita dapet( kurang lebih gitu artinya..hehe..)). Ex: klo ulangan dapet jelek so kita renungi aja knapa kok bisa jelek, apa kita gak blajar??? Apa kita kurang teliti??? Tapi kita syukuri itu sebagai pacuan kita untuk lebih bersemangat lagi. Kita putus sama pacar syukuri aja!!! Siapa tau Allah mmberikan jodoh yang lebih baegh daripada yang sebelumnya. Hohoho… trus bagi yang belum punya pacar (kayak aku..he..he..) jangan menyerah juga. Kt khan bs knsentrasi duu sama plajaran ato kerjaan kita. Suatu hari pasti kita dipertemukan oleh sang pujaan hati ..ciyee… OKE!!! Jangan putus asa dan kembangkan slalu senyum di bibir kalian shohibku. Hehe…
Peace_b0y… ^^v
HARI INI ADALAH HARIMU
Bukalah gerbang pintu hari ini
Pastilah Sang surya tersenyum menyambutmu
Dengarkan kicauan burung yang merdu
Pandanglah embun pagi yang menawan hati
Awalilah hari ini dengan riang
Temuilah kawan yang kau kenal
Dan bersama merekalah
Buat hari ini menjadi gemilang
Langkahkan kakimu
Busungkan dadamu
Pandanglah ke depan
Dan telusuri hidup yang penuh liku
Yang kadang menyenangkan
Kadang pula menyedihkan
Jangan pernah menengok ke belakang
Berlarilah terus, gapailah angan hari ini
Jangan pernah ragu
Lakuka yang terbaik di hari ini
Karena hari ini adalah harimu
Book Hunter
A few years later, I’m a gameholic. But now, my world has changed. I realize that reading books is more important than playing playstation. So, I’ll try to find and read books as much as possible. I’ll try to be a Book Hunter. Whehehe..
I have many reasons why I want to try reading and hunting many books. One of them is because of my friends. My friends like reading books. They sometimes share with me about their book. But,
I don’t understand. Because in my mind I just know about game. It makes me little bit ashame. So I try to read many book for find many friends and of course of my future.
Reading books has many advantages. You can increases your knowledge, you can go around the world without moving from your chair, you can imagine about the books that you read, and of course make you know about the happening in the world.
So, do it now!!! Read a book for future!!! YEAH!!! ^^V
~My beautiful word: “The best friend when you’re sitting is a book”~
Arti Hidup Yang Hilang
Aku berlari mencari arti,
Arti hidup yang ingin kucari,
Aku tak kunjung mengerti,
Mengapa aku bingung begini,
Ku merasa apa yang aku lakukan salah,
Kuberbuat entah tanpa arah,
Rasa hati ingin meledak marah,
Mengapa hatiku kian resah,
Ya Allah Tuhanku,
Engkaulah Yang Maha Tahu,
Persoalan arti hidupku,
Maka tolonglah hambaMu,
Kini kuberpikir penuh kehampaan,
Berharap manggapai angan,
Untuk menuju ke gerbang kebahagiaan
Namun tak semudah membalikkan telapak tangan
Ingin kulupakan semua,
Hal yang membuat diriku lara,
Aku tak ingin putus asa,
Mencari arti hidup yang pernah hilang dan sirna
ADZAN DI SIANG ITU
“Allahuakbar..allaaaahuakbar…”, adzan asar dikumandangkan.
“Mas..ayo sholat dulu. Tu temen Mas pada ngajakin sholat jamaah di masjid”, kata adiknya, Nurmi.
“Duh, bentar deh Nur. Tinggal dikit lagi levelnya naek nih. Bilang mereka ntar aku nyusul deh. Ok”, ujarnya tanpa menoleh ke arah adiknya.
“Aduh Mas ini sih? Nanti kalo lupa sholatnya gimana?”, nasihat adiknya.
“Oke, oke. Bentar lagi deh”, sahut Ranum.
“Ya udah kalo gitu”, dengan muka cemberut adiknya pun meninggalkan kamarnya.
Dulu, sifat Ranum tidak begitu. Dia rajin sholat dan mengaji. Bahkan dia selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan masjid. Namun, setelah ia dibelikan computer, ia berubah. Sholat jama’ah sering ditinggalkan bahkan tak jarang lupa sholat. Dia jadi semakin malas. Semangat dan optimismenya pudar. Nilai-nilai pelajaran sekolahnya turun. Les-les yang diikutinya kini ditinggalkannya semua. Ia juga cenderung menyendiri. Sekarang teman bergaulnya adalah teman-temannya yang juga gila akan game. Orang tuanya sudah berulang kali menasehatinya, namun hatinya belum terketuk. Computer bagaikan tuhan tempat dia berkiblat. Ia benar-benar menyia-nyiakan waktunya hanya untuk bermain game.
Esok hari, tidak seperti biasanya ia pergi keluar membuka pinta dan menarik nafas panjang. Setelah hujan kemarin udara terasa segar. Genangan air masih terlihat di jalanan. Pagi itu masih sepi. Belum ada kendaraan yang lewat di depan rumahnya. Setelah melihat sekeliling ia izin kepada ibunya untuk pergi jalan-jalan ke alun-alun.
Sesampainya di alun-alun Ranum duduk di bangku taman dan melihat orang-orang bermain bola. Sudah lama ia tidak melakukan hal tersebut. Dalam pikirannya ia menyadari ada sesuatu hal yang aneh pada dirinya. Tiba-tiba tanpa disadari di sampingnya, ada seseorang yang berbicara padanya.
“Ranum yang kukenal kini telah hilang entah kemana”, ujar orang tersebut.
Kemudian ia menoleh ke samping kirinya. Betapa kagetnya ia melihat orang itu. Dia adalah Syukron teman sekelasnya. Dulu mereka adalah sahabat yang sangat dekat. Mereka bersahabat sejak SD sampai SMA ini. Namun, semenjak hal itu persahabatan mereka merenggang.
“Assalamu’alaikum”, salam Syukron.
“Wa’alaikumsalam”, balas Ranum.
“Kamu kenapa Num. Computer itu menghipnotismu ya?”
“Ah, gak tau Kron, aku juga bingung kenapa kok aku gak bisa ninggalin kebiasaan itu”
“Bukannya ‘gak bisa’ tapi ‘belum bisa’. Pasti ada jalan kok”
“Tapi aku benar-benar sudah sakau. Semuanya aku lupain. Aku sadar tapi kok sulit banget gitu lho”
“Yang penting ada kemauan untuk berubah. Dulu kan kamu sendiri yang pernah bilang”.
“Iya Kron”
Pertemuan yang singkat itu membuat Ranum mengingat kembali kata-kata yang pernah diucapkannya tersebut. Ia pernah mengatakannya kepada Syukron saat Syukron selalu bersikap pesimis terhadap semua hal. Tapi kini ia malah mengingkari kata-katanya sendiri. Ia merasa malu terhadap diirinya.
Esok harinya, ia terduduk lemas di kelas. Kemudian Rahmi mendekatinya dan mengajaknya bicara.
“Num, ak ngrasa kamu akhir-akhir ini berubah deh. Ada apa sih emangnya?”, ucap Rahmi lembut.
“Berubah apanya Mi?” Tanya Ranum retorik.
“Kamu pasti ngrasain sendiri perubahanmu. Sekarang kamu… ya agak kurang peduli sama teman-teman dan nilai kamu. Ada apa sih sebenernya?”, ujar Rahmi yang kemudian duduk di bangku depan Ranum.
Ranum membisu ia tidak bisa menjelaskan apa-apa kepada Rahmi. Ia merasa sangat malu. Mereka saling diam beberapa detik. Kemudian Ranum mulai bicara dan menceritakan masalahnya.
“O jadi begitu ya? Penyakit anak remaja jaman sekarang memang seperti itu, terutama anak laki-laki. Klo udah nge-game pasti keterusan deh. Jangan sedih Num, pasti kamu bisa balik lagi kayak Ranum yang dulu. Ato mungkin malah tambah baek. aku yakin kok He..he..”, ujar Rahmi memotivasi Ranum.
“Aku bingung”
“Ngapain bingung? Percaya dan yakin aja ma dirimu. Allah pasti memberikan petunjuk pada hamba-Nya yang kebingungan. Umm.. oh ya gimana klo kamu besok dateng ke masjid. Ada majelis taklim lho. Siapa tau aja bisa ngasih motivasi kamu. Klo kamu tertarik dateng aja ke Masjid Al-Ikhlas jam 9 pagi besok minggu. Ustadnya cukup terkenal lho”, kata Rahmi.
“Gimana ya? Oke dah InsyaAllah aku ikut”, sahut Ranum.
Hari minggu tiba. Ia berpakaian yang rapi lalu pergi dengan sepeda ke Masjid yang dibicarakan Rahmi. Masjid itu adalah masjid dimana Ranum sering ikut aktif di dalamnya. Kepalanya tertunduk malu kemudian masuk ke dalam. Di sana ia melihat banyak teman-teman sekampungnya yang sering juga aktif di masjid. Ranum menjauh dari mereka. Tapi Syukron menegurnya. Kemudian Ia bergabung dengan teman-teman lainnya dan mendengarkan ceramah.
Ceramah itu membuat Ranum merenung. Ia sadar betapa banyak waktu yang ia sia-siakan. Hidup ini hanya sekali, terlalu indah untuk kita buat sia-sia, karena memang Allah menciptakan makhluknya tidak untuk sia-sia. Betapa bahagianya hidup ini bila kita jalani dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi. Betapa indahnya hidup ini bila hari-hari kita jalani dengan senyum kebahagiaan dan sikap positif memandang masa depan. Betapa sejuknya bila kita sabar menghadapi setiap permasalahan, kemudian kita berusaha memecahkannya dan mengambil hikmah dari setiap kejadiaan.
Setelah para majelis pulang Ranum, Syukron dan beberapa pemuda masjid lainnya masih tetap tinggal di sana. Mereka mengaji bersama sampai Zuhur tiba.
“Kron, azan dulu gih sana”, ujar seorang pemuda.
“Iya-iya sebentar. Satu ayat lagi”, sahut syukron.
“Tunggu kron!”, sela Ranum.
“Kenapa Num?”, tanyanya sambil menoleh ke arah Ranum.
“Biar aku saja yang adzan”, pinta Ranum.
“Dengan senang hati”, ujar Syukron mempersilakan.
Ia berjalan menuju mimbar dan memegang michropon. Jantungnya berdegup kencang. Ia sudah tidak pernah lagi adzan semenjak beberapa bulan yang lalu. Ia menarik satu nafas panjag dan memulai adzan pertamanya setelah lama terbelenggu dalam kegelapan.
“Alllaaaaaahuakbar…allaaaaaaaaaaahuuakbar…”
Mulai saat itulah Ranum kembali berubah. Ia meninggalkan keseringannya main game computer. Kini ia kembali optimis dan menjalankan semua kegiatan-kegiatannya dengan penuh semangat. Subhanallah.
DIAMOND BURGLAR
Next morning, Mark and his wife had breakfast together. After that he went to the bedroom and telephoned his friend a man called Dlyan. She felt something wrong with him. After Mark left the bedroom she went to the bedroom. She looked a large briefcase. She opened the briefcase and she was surprised. It was a gun, a diamond, plane tickets, and a passport. Then she ask to him about the diamond. He laughed loudly.
“How did you get this diamond?”, Laura said angrily.
“Oh,.. I got it from my friend?”
“Who??”
“Umm,.. I can’t tell you, honey. It is a secret”
“Okay, I hope you got it in a good way. And why do you bring a gun, plane tickets? Where will you go?”, he said loudly.
“Ahh,.. It’s not your business!!!”, (he shouted)
Laura knew about her husband. He had prisoned once because he stole a gold from Toko Perhiasan. She was worried, because she afraid he made something bad again. Suddenly, somebody knocked the door. She opened the door and see the middle aged man. And he ask to her.
“Excuse me, can I meet Mark?”, he said.
“Of course. But who are you?”
“My name’s Dylan. I’m Mark’s friend”
Suddenly, Mark came and ask her to left him. She's still suspicious. They discussed something important. Than he say to her that he want to go to somewhere with his friend. He brought his briefcase to.
“Laura, I will go to the south America for a great business. Maybe I will come back a week later. Don’t said to anyone!”, he said seriously.
“A great business? I don’t believe you.”
“Okay, up to you. Good bye. Take care yourself”, then he left her alone.
Laura felt worried about him. Then she phoned her friend a woman called Kate to accompany her. She is her best friend. Laura always shared about her problem to Kate.
A week later, Mark didn’t come home. Laura felt worried and phoned him. But there is no answer. Suddenly her telephone rang. Then, she answered it.
“Uh sorry, this is Kate. I have a bad news”, Kate said to her
“A bed news?? What is that?”
“Have you read a newspaper this day?”
“Oh,.. You should read it. And I hope you can be patient”
“Okay, I hope too”
“Bye!”
After that Laura read a newspaper in her living room. She was surprised when she read a title of the news. The title is ‘The diamond burglars and has been arrested’. She hope that what was she thought was’nt right. she read it carefully. Suddenly, her telephone rang again.
“Excuse me, this is a South America police office. Is it Mark William’s home?”
“Yes, I’m his wife. What’s wrong with my husband?”
“Ehm.. Your husband stole a diamond, bring a gun without a lisence, do a illegal trading, and have a false passport. So we arrest your husband. Okay we just give information to you. Thank you for your attention”
“Uh, sorry. How can I see him?”
“Oh sorry I’m forget. If you want to see him, you can go to our office. At Rosemary Street 155 in Denver, Colorado. For the further information you can contact us. Our phone number’s 2134675.”
“Uh, thank you very much”
“You’re welcome”
Laura was very angry with him. She know that Mark can’t remove his bad habits. Maybe, after that she will divorce him.
Read More......
A Dream In an Illness
Delayed my desire to give up
Influenced my heart’s sound
Nothing would can change this adorable dream
Dream about someone who can cure all my illness
Although, I just can meet her once in a blue moon
Hello World!
Ingin rasanya bisa ng-update blog ini terus. Tapi, seminggu aja pegang komputer paling sekali dua kali doang. ke warnetnya paling sekali. Yah itulah peraturan asrama kawan, gak boleh seenaknya. Sebisa mungkin mematuhi peraturan yang ada. Toh kalo dipikir-pikir juga untuk kebaikanku. Silakan liat-liat tulisan dan uneg-unegku di blog ini.
Just it! Thank you! :)
Senin, 05 September 2011
CANDA DALAM ISLAM
Judul Asli : Asysyabaabu walmizaahu
Pengarang : ‘Aadil bin Muhammad Al’Abdul ‘Aali
Penerjemah : Ahmad Danial Suhail
Tebal : 58 halaman
Tahun : Cetakan Pertama, Januari 1993
Cetakan Kesebelas, Juni 2004
Penerbit : Gema Insani
Dalam kehidupan ini kita tak akan bisa lepas dari canda. Di masyarakat terutama dikalangan pemuda, canda merupakan bagian dari pembicaraan mereka sehari-hari. Bercanda memang menyenangkan dan menyegarkan karena dapat membuat orang lain tertawa terpingkal-pingkal. Kadang kala kita pun menganggap bahwa masalah canda adalah masalah sepele. Namun, pada kenyataannya tidak. Di buku ini penulis mengangkat tema yang jarang diangkat pendakwah lainnya yaitu canda dalam pandangan islam.
Ada beberapa hal penyebab banyaknya canda yang diurai dalam buku ini. Pertama, kita sering salah terhadap arti menghibur diri. Jelas merupakan suatu kesalahan yang cukup fatal jika kita beranggapan canda akan menghilangkan ketegangan dan untuk menyenangkan hati. Sedangkan cara Rasulullah dan para ulama untuk menghibur diri setelah lelah menjalankan tugasnya adalah dengan berdzikir, membaca AlQur’an dan menjalankan segala yang disunatkan-Nya. Kedua, ada pula yang mempergunakan canda untuk menarik perhatian dan popularitas. Padahal hal tersebut bisa menjerumuskan dalam jurang dosa, karena perbuatan tersebut merupakan keriyaan. Ketiga, masih banyak para pemuda yang belum dapat menghargai nilai waktu. Mereka mengisi waktu hanya untuk humor, obrolan, lelucon dan gelak tawa. Jika sudah demikian sulit bagi mereka untuk mengendalikan diri. Keempat, lingkungan pergaulan amat mempengaruhi pribadi orang tersebut. Tidak heran jika kita cenderung menyukai canda jika bergaul dengan orang-orang yang menyukai canda tawa. Kelima, masih minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang agama Islam. Kelima hal tersebut dijelaskan dalam buku ini cukup singkat sehingga perlu ditambahkan lagi contoh-contoh berupa sebuah kisah agar pembaca bisa lebih merenungi tentang kelima hal tersebut.
Canda memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya canda dapat menyenangkan teman dan menunjukkan rasa kasih sayang kepada mereka. Canda juga menghilangkan rasa takut, marah dan kesedihan. Dengan syarat seperti yang dilantunkan oleh Abu Al Fath Al Basaty dalam syairnya, “Jika engkau beri dia canda, hendaklah dengan kadar seperti memberi garam pada makanan”. Sedangkan dampak negatif dari canda adalah dapat melampaui batas garis ketentuan Allah, yang tentunya dapat membuat kita menyimpang dari syariat Islam. Rasulullah bersabda, “Janganlah banyak tertawa karena banyak tertawa itu mematikan hati” (Shahihul jami’ 7312). Canda juga dapat melunturkan wibawa kita dan dapat menimbulkan sifat dengki. Penjelasan tentang dampak positif dan negatif dalam buku ini cukup jelas, penulis mengajak kita untuk tetap mengadakan canda dalam kehidupan kita namun dengan tidak berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Lalu bagaimana hukum canda dalam Islam sendiri? Untuk hal ini penulis menjelaskan dengan firman Allah, “dan sesungguhnya Dialah yang membuat orang tertawa dan menangis” (An Najm 43). Jadi, canda itu hukumnya sunah karena didalamnya ada unsur menghibur hati dan membuat suasana menjadi hangat. Namun disyariatkan untuk menghindari: qadzaf (maki-makian), ghibah (membicarakan kejelekan orang), tidak berlebihan sehingga tidak menghilangkan rasa malu dan tidak pula mengurangi wibawa.
Alangkah lebih baiknya kita mencontoh Rasulullah dalam hal canda ini. Rasulullah tidak pernah berbohong dalam canda dan tidak keluar dari kesopanan dan kewibawaan beliau (wibawa ttp terjaga). Beliau juga bercanda sedikit dan seperlunya saja. Lain halnya dengan orang-orang dzalim Mereka melampaui batas, bercanda tentang Allah, kitabNya, Rasul-Nya dan sunan-sunan Rasul sehingga mereka menjadi kufur juga tatkala bercanda mengejek syariat islam yang agung. Astaghfirullah, selayaknya kita selalu berdoa supaya dijauhkan dari perbuatan-perbuatan syetan seperti itu.
Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan agar kita tak menyalahi syariat Islam dalam bercanda. Bercanda tidak boleh mengandung dzikir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya juga tidak mengandung hadis Rasulullah dan syariat islam lainnya. Tidak boleh juga mengandung kebohongan, ghibah dan suatu yang kotor. Sabda Rasul, “ Celakalah bagi orang yg berbicara lalu berbohong untuk membuat orang tertawa dengan cerita bohongnya itu. Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya” (shahihul jaami’7013). Dan jangan sampai dalam bercanda kita menyakiti perasaan orang lain bahkan sampai melampaui batas.
Bagi yang sudah terlanjur ketagihan dan berlebihan dalam bercanda, penulis juga memberikan beberapa nasihat untuk kita semua renungkan. Pertama, persiapkanlah hati dan niat yang kuat untuk berubah. Cobalah kita untuk memperdalam ilmu agama dengan mempelajari AlQur’an dan Hadits daripada banyak menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia. Bergaulah kepada orang-orang shaleh dan shalehah agar kita tak kalut dalam kegembiraan yang membuat kita sering lupa pada Sang Khalik. Seringlah untuk merenung untuk melakukan perbaikan diri. Berdoalah kepada Allah Azza wa Jalla agar terlepas dari kebiasaan bercanda yang berlebihan.
Read More......