Hehehe...#truestory |
Sebagian orang tahu mungkin dari buku atau motivator-motivator ulung bahwa nilai akhir bukanlah hal yang terpenting. Yang terpenting adalah kepuasan setelah berusaha keras. Seharusnya apapun hasilnya itulah yang harus kita syukuri dan usahakan lagi jika masih ada kekurangan. Yah, seharusnya penitikberatannya ada pada usaha kita. Tapi praktiknya, selalu ada pemikiran sesat yang sering membuat kita hanya mementingkan hasil akhir. Apakah kawan juga merasa demikian?
Aku sering merasakannya, aku tahu usaha itu penting, namun setelah melihat hasil-hasil ujian tengah semester lalu, aku merasa kurang puas dengan nilai itu. Menyesal akan jawaban yang kutulis, sedangkan usahaku sendiri dalam mempersiapkannya aku lupakan. Menyedihkan bukan? Seharusnya aku tetap tersenyum dan berusaha lagi untuk ujian-ujian berikutnya. Setiap pelajar pasti pernah melakukan kesalahan. Mengharap nilai sempurna terus sampai akhir adalah hal yang amat susah namun ada orang genius yang bisa. Mereka adalah pengecualian. Jika manusia biasa adalah Homo sapiens, mereka seharusnya digolongkan pada spesies baru manusia langka. Banyak faktor yang menentukan. Tak hanya dari pribadi namun juga faktor luar, seperti kondisi sekitar, guru/dosen, dsb. Benar bukan?
Daripada menyesali nilai yang sudah keluar, lebih baik kita merenungkan kembali apa yang kurang dari usaha kita. Dari situ kita dapat mengambil banyak hal untuk perbaikan kedepan. Sungguh beruntung orang yang tangguh, yaitu orang yang mampu bangkit setelah mengalami kegagalan, dengan beberapa perbaikan baru tentunya.
Di paragraf terakhir ini, aku hanya ingin mengucapkan selamat berjuang bagi teman-teman yang sedang menempuh ujian akhir. Bagi yang telah usai, selamat menunggu dan bertawakkalah kepada-Nya. Yang terbaik adalah pilihan-Nya, bukan? Dan yang mungkin telah liburan, semoga menemukan kesibukan yang bermanfaat di masa liburan. Bagi yang masih galau memikirkan si doi, segeralah menikah. :P
~Salam hangat di pagi hari dari bumi Usmani~
0 comments:
Posting Komentar