Samudera biru yang tergelar
Membiru indah menyelimuti bumi
Berkemilau diterpa sang surya
Sungguh menandakan kebesaran Sang Pencipta
Nampak sebuah titik dari kejauhan
Siapakah gerangan?
Adalah seorang pelaut yang memeluk lutut
Pucat pasi, pakaian lusuh, kedinginan
Nampak kehancuran di perahunya
Menampakkan dahsyatnya Sang ombak
Menyisakan isak dari sang pelaut
Dari sisinya, tak nampak pulau terdekat
Masih cukup jauh harus berlayar
Namun, sudah tak ada daya lagi
Sang pelaut hanya diam,
Mungkin menanti ajal
Apakah dia lupa sesuatu?
Teringatlah sang pelaut
Apa yang telah terjadi padanya
Perjalanannya berawal dari kota kelahirannya
Ia ingin menuju pulau lain
Mencari kehidupan
Ditinggalkanlah ayah bundanya
Serta seluruh saudaranya
Meski mereka relakan kepergiannya
Nampak berat terasa dihati
Sang pelaut ingat
Ia hanya bermodal nekat
Tanpa persiapan matang,
Tanpa bekal, tanpa ilmu yang cukup
Ia pasrah dengan keadaan dirinya
Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya
Ia terombang-ambing di luasnya samudra
Apakah dia lupa sesuatu?
Hidup takkan berarti tanpa Iman
Iman dapat kita cari lewat renungan
Renungan kita dapatkan dari pembelajaran
Pembelajaran tentang ilmu Kehidupan...
Selasa, 23 April 2013
Pelaut yang Lupa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar